Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu "Arab Cinta Israel" Dilarang Presiden Israel

Kompas.com - 26/11/2014, 10:11 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Presiden Israel Reuven Rivlin turun tangan untuk membatalkan penampilan penyanyi pop Israel karena lagu terbarunya menuturkan tentang murid Arab yang membahas serangan atas umat Yahudi.

Amir Benayoun rencananya akan tampil dalam konser pada hari Minggu (30/11/2014), antara lain membawakan lagu yang jika diterjemahkan berjudul "Ahmed Cinta Israel".

Kantor kepresidenan Israel, Selasa (25/11/2014), mengeluarkan pernyataan bahwa liriknya tidak membantu untuk menciptakan ketenangan di tengah ketegangan di Israel belakangan ini.

Wartawan BBC, Sebastian Usher, melaporkan, liriknya bercerita tentang seorang siswa Arab yang mengaku moderat dan tersenyum, tetapi siap untuk mengirim umat Yahudi ke neraka.

"Saya tidak dibesarkan dengan kasih. Benar bahwa waktunya akan tiba ketika Anda berbalik, dan aku akan menikammu tepat di belakang," begitulah sebagian liriknya, seperti dikutip kantor berita AP.

Beberapa pihak sudah mengecam lagu itu sebagai bentuk rasialisme, dan memicu kekerasan terhadap warga Arab di Israel.

Namun, Benayoun membela karyanya dengan mengatakan, banyak hal yang lebih mengagetkan dibanding sebuah lagu yang hanya bisa mengungkapkan kepedihan dan ketakutan.

Israel dilanda ketegangan menyusul beberapa serangan atas warganya, antara lain serangan dua warga Palestina atas sebuah sinagoge di Jerusalem, pekan lalu, yang menewaskan empat rabi dan seorang polisi.

Bulan Oktober, seorang warga Palestina lainnya menabrak mati seorang wanita dan bayinya.

Dalam waktu sebulan belakangan, penyerang Palestina menewaskan 11 orang. Adapun 5 penyerang tewas ditembak aparat keamanan Israel, dan satu pengunjuk rasa Palestina tewas ditembak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com