Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Peringati 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin

Kompas.com - 07/11/2014, 19:25 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Warga Jerman, Jumat (7/11/2014) memulai perayaan untuk memperingati 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin yang sekaligus menandai persatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur.

Kanselir Angela Merkel, yang lahir dan tumbuh besar di Jerman Timur, akan memimpin peringatan selama tiga hari untuk mengenang warga Berlin Timur yang tewas saat mencoba menerobos Tembok Berlin.

Puncak peringatan ini akan digelar pada Minggu (9/11/2014) untuk menandai berakhirnya Perang Dingin di Eropa.

"Saya kira Anda tak akan melupakan bagaimana perasaan Anda saat itu. Setidaknya saya tak akan melupakannya. Saya harus menunggu 35 tahun untuk merasakan kebebasan. Peristiwa itu mengubah hidup saya," ujar Merkel (60).

Upacara peringatan dengan tajuk "Keberanian untuk Kebebasan" mencoba mengenang revolusi damai yang memicu pemerintah komunis Jerman Timur akhirnya membuka perbatasannya setelah 28 tahun penuh derita bagi warga Jerman Timur.

Setelah tembok pemisah di Berlin runtuh, maka hanya dalam waktu satu tahun yaitu tepatnya pada 3 Oktober 1990 Jerman bersatu kembali.

Penyanyi Wolf Biermann, yang diusir dari Jerman Timur pada 1976, ikut meramaikan peringatan ini dengan membawakan lagu "Ermutigung" (Keberanian) di gedung majelis rendah Bundestag sebagai penghormatan untuk mereka yang melawan rezim komunis.

Pemerintah Jerman Timur membangun Tembok Berlin pada Agustus 1961 untuk menghentikan eksodus besar-besaran ke Jerman Barat.

Pada 9 November 1989, pasukan penjaga perbatasan Jerman Timur di bawah tekanan ribuan massa terpaksa membuka pintu perbatasan ke Berlin Barat, mengakibatkan warga bebas melintas tanpa pemeriksaan untuk pertama kali sejak tembok itu dibangun.

Sejak Tembok Berlin berdiri, sebanyak 389 orang tewas karena mencoba kabur dari Jerman Timur. Namun, sejumlah organisasi memperkirakan jumlah korban tewas jauh lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com