"Saya menyusulnya ke dalam ruangan itu, tepat di dalam pintu," kenang O'Neill. "Osama ada, berdiri di sana. Tangannya berada di bahu seorang perempuan dan mendorong perempuan itu ke depan."
Walau ruangan itu gelap, O'Neill bisa melihat dengan jelas sosok Osama karena prajurit itu memakai teropong khusus untuk malam hari. "Pada saat itu, saya menembaknya, dua kali di dahi," kata O'Neill seperti dikutip dalam artikel Esquire itu. "Bap! Bap! Tembakan kedua, saat dia sedang roboh. Dia jatuh ke lantai di depan tempat tidurnya dan saya menembaknya lagi."
O'Neill mengatakan kepada The Post bahwa Osama jelas tewas seketika karena tengkorak kepalanya terbelah oleh peluru pertama.
Saat penyerbuan itu, O'Neill sudah hampir 15 tahun menjadi anggota Seal. Dia bahkan mendapatkan tempat di satuan elite yang dikenal sebagai Seal Team 6. Dia juga bertugas dalam sejumlah misi terkenal lainnya, termasuk dalam penyelamatan kapten kapal dagang antara negara Richard Phillips dari para bajak laut di lepas pantai Somalia tahun 2009. Kisah penyelamatan itu kemudian diangkat ke layar lebar dalam film produksi Hollywood tahun 2013 berjudul Captain Phillips.
Berdasarkan pengakuang O'Neill, walau sejumlah misi lain mungkin lebih berbahaya, penyergapan di kompleks Osama adalah untuk pertama kalinya dia merasa yakin bahwa dirinya mungkin akan tewas. Para anggota Seal menduga bahwa kompleks Osama dijaga ketat dan dipenuhi jebakan untuk menangkal serangan
"Saya tidak berpikir saya akan selamat," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.