Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2014, 23:34 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Sebuah video yang diyakini menampilkan sejumlah anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tengah menawar seorang perempuan Yazidi sebuah "pasar" budak, beredar di situs YouTube.

Video itu menampilkan seorang pria tengah merundingkan harga untuk mendapatkan perempuan itu. Seorang gadis yang memiliki mata berwarna biru kehijauan menjadi gadis dengan harga yang paling mahal.

Percakapan dalam video itu menggunakan bahasa Arab dengan terjemahan bahasa Inggris sehingga bisa dipahami banyak orang yang menontonnya. Percakapan dan tawar menawar itu diwarnai pernyataan si penjual menginginkan sepucuk pistol jenis Glock untuk ditukar dengan seorang gadis Yazidi.

Penjual kemudian menawarkan harga, seorang perempuan Yazidi dihargai lima lembar uang kertas. Terjemahan bahasa Inggris video itu menjelaskan satu lembar uang kertas setara dengan 100 dollar AS.

Namun, si pembeli mengatakan dia bersedia membayar tergantung penampilan si gadis dan mereka harus melihat gadis itu terlebih dahulu.

Salah seorang pembeli bahkan mengatakan dia harus memeriksa gigi seorang remaja perempuan Yazidi berusia 15 tahun. "Jika dia tidak mempunyai gigi saya tak mau membelinya," kata si pembeli.

Video itu diyakini diambil di Mosul, kota terbesar kedua Irak yang direbut ISIS pada Juni lalu. Demikian menurut stasiun televisi Al Aan yang menterjemahkan percakapan dalam video tersebut.

Kemunculan video ini menambah panjang berita soal perlakuan buruk ISIS terhadap para perempuan Yazidi yang mereka culik dari kota Sinjar. Bulan lalu, seorang perempuan muda Yazidi mengaku diperkosa para anggota ISIS sebanyak 30 kali hanya dalam beberapa jam.

Video soal pasar budak perempuan Yazidi bisa Anda lihat di bawah ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Daily Mail


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com