"Jordania akan terus menentang. Kami akan menggunakan segala cara atas segala kebijakan yang dilakukan secara sepihak oleh Israel. Kami akan terus mengupayakan pelestarian situs-situs bersejarah bagi umat Muslim dan Kristiani di Jerusalem sampai perdamaian dikembalikan di tanah tersebut," kata Raja Abdullah II pada Minggu (2/10/2014).
Jordania merupakan negara yang memerintah bagian timur Jerusalem dan Tepi Barat sebelum negeri Yahudi itu merebut wilayah Palestina dalam perang Timur Tengah pada tahun 1967. Jordania merasa memiliki tanggung jawab atas tempat-tempat suci di wilayah timur yang dicaplok oleh Israel tersebut.
Adapun Jordania menjadi negara kustodian ketika perjanjian perdamaian pada tahun 1994 ditandatangani bersama negeri Yahudi itu.
Selama ini, situs Mesjid Al Aqsa telah menjadi pusat perlawanan bangsa Palestina terhadap Israel. Di sisi lain, Israel ingin mengambil alih kendali di kompleks tersebut sehingga memicu bentrokan selama beberapa bulan terakhir.
Situs tersebut diakui sebagai situs yang suci bagi umat Muslim dan juga Yahudi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.