Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/10/2014, 17:04 WIB
EditorErvan Hardoko
JERUSALEM, KOMPAS.com — Kepolisian Israel, Kamis (30/10/2014), menembak mati seorang warga Palestina yang diduga mencoba membunuh seorang tokoh Yahudi garis keras yang menuntut hak bersembahyang di Kompleks Masjid Al Aqsa, Jerusalem.

Serangan itu menambah ketegangan di kota tua itu, menyusul kekerasan yang terjadi nyaris setiap hari selama beberapa tahun bulan terakhir antara warga Palestina dan polisi Israel di wilayah pendudukan Jerusalem timur.

Sebagai upaya untuk menghindari kekerasan baru, Pemerintah Israel memerintahkan untuk menutup Kompleks Masjid Al Aqsa dari semua pengunjung yang memicu kemarahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyebut keputusan Israel itu sebagai sebuah "pernyataan perang".

Perintah penutupan itu dilakukan setelah seorang pria bersenjata menembak tokoh Yahudi garis keras, Yehuda Glick, yang menyebabkan pria itu kini dalam kondisi kritis.

Tak lama setelah penembakan itu, satuan polisi anti-teror Israel menggerebek kediaman tersangka penembakan di Abu Tor, yang berbatasan dengan kawasan bergolak Distrik Silwan, Jerusalem timur.

"Saat polisi masuk ke rumah itu, tersangka langsung melepaskan tembakan. Polisi kemudian membalas tembakan itu yang ternyata menewaskan tersangka," kata Juru Bicara Kepolisian Luba Samri.

Percobaan pembunuhan itu tampaknya terkait dengan ketegangan terkait Kompleks Al Aqsa, situs suci baik bagi umat Yahudi dan Islam di kota tua Jerusalem.

Dalam kompleks itu terdapat tempat suci ketiga Islam, tetapi juga merupakan salah satu tempat suci umat Yahudi karena dulu merupakan lokasi dua kuil utama Yahudi.

Meski umat non-Muslim diizinkan mengunjungi kompleks itu, umat Yahudi tidak diperkenankan berdoa di sana karena dikhawatirkan akan merusak "status quo" yang sangat rapuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke