Sebelumnya, Kiev dan Barat menuding pesawat yang menerbangi rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu ditembak jatuh separatis menggunakan misil dari sistem pertahanan darat ke udara BUK yang dipasok Rusia. Tudingan itu ditolak Moskwa.
Namun, kepala dinas intelijen Jerman BND Gerhard Schindler mengatakan, agen-agen BND mendapatkan indikasi bahwa milisi pro-Rusia berhasil merampas sistem pertahanan BUK dari sebuah pangkalan militer Ukraina.
Schindler mengatakan, Rusia mengklaim misil itu ditembakkan pasukan Ukraina. Dia menambahkan, kabar yang mengatakan bahwa sebuah jet tempur Ukraina terlihat terbang di dekat pesawat Malaysia itu tidak benar.
Klaim intelijen Jerman itu dengan segera dibantah Andrei Purgin, Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
"Tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Misil seperti itu hanya bisa ditembakkan oleh militer yang terlatih," kata Purgin kepada kantor berita Interfax.
"Para mantan pekerja tambang yang kini mempertahankan negerinya tidak memiliki kemampuan mengoperasikan sistem persenjataan secanggih itu," tambah Purgin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.