Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Beberapa Gadis Yazidi yang Lolos dari Sekapan ISIS

Kompas.com - 12/10/2014, 10:05 WIB

"Dia mengganti nama saya menjadi Abeer agar ibu saya tidak mengenali saya. Dia lalu mengatakan akan menikahi saya setelah saya menjadi Muslim. Namun, saya menolak menjadi Muslim dan itulah sebabnya saya kabur," tambah gadis itu.

Gadis itu menambahkan, dia melihat para anggota ISIS itu saat menggunakan obat-obatan. Akhirnya dia menuangkan obat itu ke dalam teh yang dia sajikan untuk si pejuang Saudi dan beberapa orang lainnya, yang menyebabkan mereka tertidur pulas. Saat itulah dia kabur.

Dia lalu menemukan seorang pria yang bersedia mengantarnya ke Turki untuk bertemu saudara laki-lakinya. Saudaranya itu kemudian meminjam uang 2.000 dollar dari teman-temannya untuk membayar seorang penyelundup untuk memasukkan mereka kembali ke Irak.

Mereka akhirnya tiba di Maqluba, sebuah dusun kecil di luar kota Dahuk yang mayoritas penduduknya adalah etnis Kurdi. Kota ini menjadi salah satu tujuan warga Yazidi untuk mengungsi.

Amsha Ali (19), gadis lain yang pernah diculik ISIS, mengatakan, dia diculik dari Sinjar dan dibawa ke Mosul dalam kondisi hamil enam bulan. Terakhir kali dia melihat suami dan pria-pria lain di keluarganya saat dia diseret beberapa anggota ISIS. Dia melihat suami dan kerabatnya dipaksa berbaring di tanah sebelum dieksekusi.

Amsha bersedia memberikan identitasnya karena dia menginginkan nasib buruk para perempuan Yazidi diketahui dunia.

"Pembunuhan suami dan keluarga saya bukanlah pengalaman terberat yang saya alami. Pengalaman itu memang menyakitkan, tetapi dipaksa menikahi anggota ISIS adalah hal terburuk dalam hidup saya," ujar Amsha.

Amsha yang berhasil kabur setelah meloloskan diri lewat jendela kamar mandi itu dibantu seorang warga Mosul untuk mencapai wilayah Kurdi terdekat pada akhir Agustus lalu.

Amsha kini tinggal bersama ayah dan seorang saudara perempuannya di sebuah gubuk yang belum selesai dibangun di kota Sharia, juga dekat Dahuk, di mana 5.000 warga Yazidi tinggal sebagai pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com