"Pasien itu tidak mengidap ebola," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Macedonia Jovanka kostovska, Sabtu (11/10/2014).
Meski demikian, lanjut Jovanka, otopsi masih dilakukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian pria Inggris itu. Selain itu, 35 orang lainnya yang sempat menjalani karantina karena diduga pernah melakukan kontak dengan pria Inggris itu akan segera diperkenankan pulang.
Seorang pria Inggris meninggal dunia di kamarnya di sebuah hotel di ibu kota Macedonia, Skopje pada Kamis (9/10/2014), setelah mengalami demam tinggi dan muntah-muntah. Gejala-gejala yang sangat mirip dengan yang dialami penderita ebola.
Tes awal di Macedonia menunjukkan tidak ada virus ebola di jasad pria itu. Namun, pemerintah Macedonia tetap mengirimkan sampel ke sebuah laboratorium di Hamburg, Jerman untuk analisa lebih rinci.
Pemerintah Macedonia kemudian mengkarantina 25 orang dari hotel tempat pria Inggris itu menginap, termasuk kawan senegaranya serta 10 orang petugas rumah sakit tempat pria itu sempat dirawat.
Sejauh ini, pemerintah Macedonia tidak memberikan identitas rinci pria Inggris itu selain menyebutkan pria tersebut lahir pada 1956.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.