Spekulasi terbaru adalah kabar tentang kemungkinan Kim Jong Un menyerahkan kekuasaan kepada adik perempuannya Kim Yo Jong (25), sejak dirinya terbaring sakit. Kabar ini dicuatkan Solidaritas Intelektual Korea Utara, sebuah lembaga riset yang dikelola para pembelot Korea Utara yang berbasis di Amerika Serikat.
Lembaga ini mengatakan potensi Kim Yo Jong kini yang mengendalikan Korea Utara karena perempuan itu adalah satu dari sedikit orang y ang memiliki akses langsung kepada Kim Jong Un.
"Sepanjang pengetahuan kami dia (Kim Jo Yong) adalah satu-satunya orang di Korea Utara yang memiliki akses langsung ke Kim Jong Un," kata Michael Madden, editor blog North Korea Leadership Watch.
Madden menambahkan Kim Jo Yong kini sudah menduduki jabatan wakil direktur Partai Pekerja, sebuah jabatan yang sangat bergengsi dan berkuasa di Korea Utara. Awal tahun ini, adik Kim Jong Un itu sudah terlibat dalam sejumlah rapat penting partai.
Victor Cha, seorang analis dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan pemberian jabatan itu sudah jelas merupakan persiapan bagi Kim Jo Yong untuk menjadi seseorang yang penting dalam sistem pemerintahan Korea Utara.
"Sangat sulit bagi sistem pemerintahan Korea Utara berjalan tanpa salah satu anggota keluarga Kim di dalamnya. Jadi, jika Kim Jong Un tersingkir, maka Kim Jo Yong adalah satu-satunya yang tersisa dari dinasti Kim," ujar Victor.
Namun, Victor menyatakan keraguannya terhadap Kim Jo Yong karena usianya yang masih sangat muda namun mengemban tanggung jawab yang sangat besar.
"Kenyataannya dia mengendalikan negara sebagai seseorang yang berusia pertengahan 20-an, bagi saya ini agak membahayakan," tambah Victor.
"Ini berarti ada sesuatu yang salah dengan Kim Jong Un dan terdapat kekosongan yang harus diisi," lanjut Victor.
Dilahirkan pada 1987, Kim Jo Yong adalah yang termuda dari tujuh saudara Kim Jong Un. Diyakini Kim Jo Yong dan Kim Jong Un menuntut ilmu di sekolah yang sama di Swiss. Saat belajar di Eropa, keduanya tinggal di kedutaan besar Korea Utara dengan nama samaran.
Kim Jo Yong pernah bekerja di masa pemerintahan ayahnya, Kim Jong Il sebagai pemimpin tim pendahulu yang mempersiapkan lokasi kunjungan resmi pemimpin negara. "Dia kini bertindak mirip dengan kepala staf Gedung Putih," kata Madden.
Kini semua pihak menunggu kehadiran Kim Jong Un dalam HUT ke-69 Partai Pekerja Korea Utara, Jumat (10/10/2014), sebuah acara yang selalu dihadiri para pemimpin Korea Utara. Jika Kim Jong Un tidak hadir dalam acara penting itu maka para pakar yakin masa depan pemerintahan Kim Jong Un patut dipertanyakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.