"Aku sedang berupaya menjalin hubungan dengan Negara Islam atau ISIS terkait nasib anakku," katanya dalam tweet itu, yang merupakan sebuah foto surat yang ditulis untuk Al Baghdadi. "Aku seorang perempua tua dan Abdul Rahman merupakan anak tunggalku."
"Suamiku dan aku berupaya sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Kami ingin berbicara dengan Anda. Bagaimana kami bisa menghubungi Anda?"
Abdul-Rahman Kassig, yang nama aslinya Peter, ditahan pada 1 Oktober tahun lalu di Suriah timur saat sedang melakukan pekerjaan kemanusiaan. ISIS telah mengancam akan membunuh dia.
Sejak pengumuman tersebut, yang termuat dalam sebuah video ISIS yang menunjukkan pemenggalan terhadap pekerja bantuan asal Inggris Alan Henning, keluarga Kassig telah mengajukan sejumlah permohonan yang meminta para penculiknya untuk menunjukkan belas kasih dan membebaskan dia.
Pada akhir pekan lalu, mereka merilis sebuah video di YouTube, yang memohon kepada para penculiknya "menggunakan kekuasaan mereka untuk membiarkan anak kami pergi".
Kassig, 26 tahun, sudah menyelesaikan sebuah tur di Timur Tengah saat US Army Ranger ditempatkan di Irak. Namun, dia merasa terdorong untuk kembali ke daerah itu guna membantu warga Suriah yang terjebak dalam konflik berdarah yang telah menewaskan sekitar 200.000 orang.
Ia mengungkapkan ketakutannya berada di tempat penahanan dalam surat yang dikirim kepada orangtuanya pada Juni. "Saya jelas sangat takut mati, tetapi bagian tersulit adalah tidak mengetahui, bertanya-tanya, berharap, dan bertanya-tanya apakah saya harus berharap," tulis Kassig.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.