Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Patahan, Ibu Kota Selandia Baru Tidak Akan Pindah

Kompas.com - 08/10/2014, 12:32 WIB
WELLINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Selandia Baru tidak akan memindahkan ibu kota meski sebuah patahan baru ditemukan di bawah kota Wellington. Demikian Perdana Menteri Selandia Baru John Key, Rabu (8/10/2014).

Patahan baru itu diyakini memiliki panjang antara 10-15 kilometer dan mampu menghasilkan gempa berkekuatan 6,5 magnitude, ditemukan beberapa bulan lalu oleh para ilmuwan yang tengah melakukan pelatihan pemetaan.

PM Key mengatakan, dirinya belum mendapatkan rincian soal patahan baru ini. Namun, yang jelas patahan ini sudah ada di bawah ibu kota Wellington sejak lama.

"Situasi ini tidak akan mengubah apa pun. Masih ada patahan besar lain di Wellington. Ini menunjukkan kemampuan kita menemukan patahan semakin baik," kata Key kepada para jurnalis.

Para kuli tinta itu kemudian menanyakan kepada sang perdana menteri mengenai pemindahan ibu kota ke tempat lain. "Dari waktu ke waktu, masyarakat mengatakan ibu kota harus dipindah ke tempat lain. Namun, saya kira ibu kota tidak akan pindah ke kota lain," ujar Key.

Selama ini diketahui Wellington berada di dekat patahan Wairarapa dan di atas patahan Wellington.

Patahan Wellington terdapat di kedalaman 25-30 kilometer, di mana piringan tektonik Australia dan Pasifik bergerak mendekat dengan kecepatan rata-rata 3,5 sentimeter tiap tahun. Patahan Wellington ini mengakibatkan gempa terakhir kali pada 300 dan 500 tahun yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com