Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Rela Ditawan ISIS, Pejuang Wanita Kurdi Bunuh Diri

Kompas.com - 06/10/2014, 17:05 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang pejuang perempuan Kurdi Suriah bunuh diri dengan menembak kepalanya karena tidak ingin menjadi sandera pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ceylan Ozalp (19), dikabarkan sudah dikepung pasukan ISIS di dekat kota Kobani atau Ain al-Arab, sebuah kota yang terletak di perbatasan Suriah dan Turki. Setelah kehabisan amunisi dan musuh semakin mendekat, Ozalp kemudian mengatakan "selamat tinggal" lewat radio dan menyisakan peluru terakhir untuk dirinya sendiri.

Kabar kematian Ceylan Ozalp itu langsung menyebar di dunia maya dan ditangkap berbagai situs berita dan harian Turki, salah satunya adalah harian Radikal.

Namun kabar lain yag ditulis harian International Business Times mengabarkan Ozalp yang juga dikenal dengan nama Diren yang berarti 'melawan' dalam bahasa Turki, tidak pernah meninggalkan kota Jezaa, Suriah utara yang masih berada dalam kendali etnis Kurdi.

Pada September lalu, Ozalp pernah melakukan wawancara dengan BBC. Saat itu Ozalp menceritakan perasaannya dan tekadnya berjuang melawan ISIS. "Kami tak takut apapun. Kami akan bertarung hingga orang terakhir. Kami lebih suka meledakkan diri kami dari pada disandera ISIS," ujar Ozalp.

"Saat mereka (ISIS) melihat perempuan menyandang senjata, mereka sangat ketakutan meski mereka sering menganggap diri sebagai para pria terhebat di dunia. Namun, saat melihat kami membawa senjata, mereka lari. Mereka tidak menghargai perempuan, namun satu perempuan kami berharga 100 pria seperti mereka," tambah Ozalp.

Seperti halnya Ozalp, banyak perempuan Kurdi Suriah bergabung dengan Pasukan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang merupakan pecahan dari pasukan Partai Pekerja Kurdi (PKK). Foto-foto perempuan Kurdi Suriah atau Kurdi Irak menentang senapan serbu AK-47, menjadi semacam anomali di kawasan itu yang biasanya sangat didominasi pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com