Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan: Jatuhkan Ratusan Ton Bom Tidak Selesaikan Masalah ISIS

Kompas.com - 01/10/2014, 22:34 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (1/10/2014), mendesak Barat agar mencari solusi jangka panjang untuk mengakhiri krisis di Suriah dan Irak.

Erdogan mengatakan menjatuhkan ratusan ton bom terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hanya akan memberikan solusi sementara.

"Menjatuhkan ratusan ton bom dari udara hanya menjadi solusi sementara dan sekadar menunda ancaman serta bahaya ISIS," kata Erdogan di hadapan parlemen Turki.

"Dunia harus tahu bahwa Turki bukan negara yang mengizinkan dirinya dimanfaatkan untuk mencari sebuah solusi sementara," tambah dia.

Pernyataan Erdogan itu muncul sehari sebelum parlemen bersidang membahas otoritas untuk pemerintah agar bisa mengerahkan pasukannya ke Suriah dan Irak.

Setelah berbulan-bulan enggan terlibat pertempuran melawan ISIS yang merepotkan Barat, kini Turki mengubah kebijakannya dan mengindikasikan bersedia bergabung dalam koalisi internasional pimpinan AS.

Sejauh ini Ankara belum memutuskan bentuk bantuan apa yang diberikan meski Erdogan berulang kali menyerukan pembentukan zona penyangga di perbatasan Turki-Suriah dan didukung dengan penerapan zona larangan terbang untuk memastikan keamanan.

"Turki tak memiliki niat ikut campur dalam urusan dalam negeri orang lain atau merebut wilayah negara lain. Namun perdamaian dan stabilitas kawasan berarti perdamaian dan stabilitas untuk Turki," lanjut Erdogan.

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa memiliki jumlah kursi mayoritas di parlemen, namun Erdogan mendorong pihak oposisi juga memberikan suara untuk masalah ini.

Turki selama ini dituding memainkan peran dalam membesarkan ISIS di Suriah dengan dukungannya terhadap kelompok-kelompok radikal Islam dengan harapan mereka bisa menjungkalkan Presiden Bashar al-Assad.

Tuduhan itu ditepis Erdogan dan menegaskan negeri itu tegas menolak dan tidak mendukung terorisme baik di wilayahnya, di kawasan atau di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com