Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Salah Pesawat Tiga Ekstremis, Perancis Salahkan Turki

Kompas.com - 25/09/2014, 08:36 WIB
PARIS, KOMPAS.COM - Menteri pertahanan PErancis, Jean-Yves Le Drian, menyalahkan Turki setelah upaya penangkapan tiga mantan ekstremis yang kembali dari Suriah gagal total karena aparat Turki menempatkan ketiganya di pesawat lain.

Aparat keamanan PErancis menunggu di bandara Paris, namun ketiganya tak ada di pesawat yang direncanakan itu karena aparat Turki menempatkannya dalam pesawat menuju Marseille, di PErancis selatan.

Ketiganya adalah Imad Djebali, yang pernah dipenjara empat tahun untuk kasus terorisme, Abdelouahed Baghdali, dan Gael Maurize.

Menurut koran Le Monde, Februari lalu mereka berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok jihad yang menamakan diri Negara Islam namun kecewa karena mendapati kenyataan yang berbeda lalu menyerahkan diri pada polisi Turki di perbatasan.

Bulan Agustus lalu, mereka meminta untuk dikirim pulang ke PErancis dan polisi Turki sempat menahan ketiganya selama tiga pekan untuk 'pelanggaran izin tinggal'.

Hari Selasa (23/9/2014), kapten pilot pesawat penerbangan Istanbul-Paris menolak untuk menerbangkan ketiganya dengan alasan dokumen-dokumen mereka tak lengkap.

Polisi Turki kemudian menempatkan mereka dalam pesawat lain dengan tujuan PErancis namun arahnya ke Marseille, tanpa memberitahu sejawat mereka di Perancis, lapor Le Monde.

Kantor Polisi Kosong

Polisi Perancis yang bersiap di bandara Paris tentu tak mendapati ketiga ekstremis yang ditunggu.

Sementara di Bandara Marseile, ketiganya bisa dengan leluasa keluar bandara tanpa kesulitan apapun di imigrasi, dan sempat jalan-jalan di La Caneberie, kawasan populer Marseille.

Rabu pagi, ketiganya datang ke kantor polisi di Le Caylar, sebuah desa kecil 230 kilometer barat Marseille.

Namun saat memencet bel, tak ada seorang pun di kantor polisi itu, karena para gendarmes atau polisi sudah keluar semua untuk mencari mereka, kata seorang pengacara mereka kepada media.

Baru kemudian, polisi mengangkut mereka ke Montpelier.

Ketiga orang itu, kata sang pengacara, bermaksud menyerahkan diri dan menjelaskan segalanya kepada polisi dan sistem hukum namun terkejut sendiri karena mereka tidak ditanyai saat mereka mendarat.

Skandal ini lebih memalukan lagi karena terjadi justru di saat Perancis meningkatkan status kesiagaan menghadapi terorisme terkait kemungkinan kembalinya para pejihad warga Perancis dari Suriah.

Juga ada ancaman khusus dari kelompok Negara Islam untuk menyasar Perancis, sedang di Aljazair seorang warga Perancis diculik sebuah kelompok yang terkait Negara Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com