Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2014, 20:49 WIB
EditorErvan Hardoko
MANILA, KOMPAS.com - Lebih dari 240 personel militer pasukan perdamaian Filipina tiba di Manila, Jumat (19/9/2014), setelah ditarik mundur dari Dataran Tinggi Golan dua pekan lebih cepat dari jadwal yang seharusnya karena memanasnya situasi di wilayah itu.

Ke-244 tentara Filipina itu disambut panglima angkatan bersenjata Jenderal Gregorio Pio Catapang dan beberapa jenderal lainnya setelah turun dari sebuah pesawat terbang yang disewa PBB.

Sementara sekelompok lebih kecil yaitu 85 personel akan meninggalkan Golan pada Minggu (21/9/2014), menandai berakhirnya keterlibatan militer Filipina dalam pengawasan gencatan senjata di kawasan itu selama lima tahun.

Di antara pasukan yang pulang itu terdapat puluhan prajurit yang bertempur melawan pemberontak Front Al-Nusra yang mengepung dua kamp pasukan PBB di kawasan penyangga Golan.

Pasukan Filipina yang menolak menyerah dan menyerahkan senjata kepada pemberontak Suriah kemudian melawan dan berhasil lolos dari pengepungan tersebut.

"Jenderal Catapang menyambut para prajurit pahlawan sejati itu dan dengan bangga menyalami mereka satu persatu. Presiden Benigno Aquino juga dijadwalkan akan bertemu para prajurit ini sepulangnya dari kunjungan ke AS pekan depan," kata juru bicara militer, Letnan Kolonel Ramon Zagala.

"Para prajurit ini sudah memperlihatkan keberanian, keteguhan dan komitmen meski mereka menghadapi ancaman yang sangat besar," tambah Zagala.

Lebih jauh Zagala mengatakan pasukan pengganti sudah tiba di kamp PBB di sisi Israel Golan, sehingga membuat PBB dan para petinggi militer Filipina memutuskan untuk memulangkan para prajurit Filipina dua pekan sebelum jadwal semula.

Pasukan PBB ditempatkan di zona penyangga antara Suriah dan Israel sejak 1974, setahun setelah berakhirnya perang Arab-Israel.

Selama hampir empat dekade bertugas, pasukan PBB terbilang sukses mempertahankan gencatan senjata antara Suriah dan Israel. Namun, perang saudara di Suriah berimbas ke zona penyangga itu dengan serangkaian penculikan pasukan PBB.

Akibatnya, sejumlah negara yang mengirimkan pasukannya ke Golan memutuskan untuk mengakhiri keterlibatan mereka dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah yang bergolak tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com