Kementerian Urusan Unifikasi Korea Selatan kepada Korea Times, Selasa (16/9/2014), mengatakan bahwa para awak media dari Korea Utara tidak mendapat akses khusus untuk membuka situs webnya yang selama ini sudah diblokir Korea Selatan.
Kondisi ini berarti para wartawan Korea Utara hanya bisa memakai mesin faksimile, teknologi pengiriman teks ke Korea Utara yang tak harus membuka situs berdomain Korea Utara maupun butuh jaringan internet.
"Sudah diketahui bersama bahwa situs web Korea Utara tidak bisa diakses di Korea Selatan," kata pejabat kementerian itu seperti dikutip AFP. "Kami memberitahukan ke Korut mengenai situasi ini dan mereka menyadari hal itu," ujar pernyataan tersebut.
"Kami menyetujui penggunaan mesin faksimile oleh wartawan Korea Utara untuk pengiriman laporan ke media masing-masing. Sejauh yang saya tahu, pihak delegasi Korut belum mengajukan permintaan perubahan kebijakan ini," lanjut sang pejabat kementerian tersebut.
Reporter dari Korut, yang dengan mudah dikenali dari pakaiannya, merupakan bagian dari sejumlah besar anggota delegasi yang telah menyeberangi perbatasan ke Korea Selatan.
Pada Selasa, surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun, menayangkan berita empat halaman tentang kemenangan tim sepak bola negara itu dengan skor 3-0 atas Tiongkok. Namun, tak sekalipun lokasi pertandingan—Korea Selatan—disebutkan dalam naskah panjang berlembar-lembar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.