Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Burundi Tangkap Pembunuh dan Pemerkosa Tiga Biarawati Tua

Kompas.com - 09/09/2014, 22:30 WIB
BUJUMBURA, KOMPAS.com - Kepolisian Burundi telah menangkap seorang pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan dan pemerkosaan tiga biarawati tua asal Italia. Demikian juru bicara kepolisian Burundi, Selasa (9/9/2014).

"Tersangka pembunuhan tiga biarawati Italia sudah kami tahan. Dia sudah mengakui perbuatannya. Dia melakukan kejahatannya sendirian," kata Kolonel Helmegilde Harimenshi.

Sejumlah laporan awal mengatakan pria itu terlebih dulu membunuh dua biarawati pada Minggu (7/9/2014) siang di biara mereka. Pelaku langsung kabur setelah melakukan kejahatannya.

Kemudian pada Senin pagi, terjadi serangan kedua di biara yang sama dan menewaskan biarawati ketiga. Saat ditangkap, polisi menemukan tersangka yang belum disebutkan identitasnya itu membawa kunci biara dan sebuah telepon genggam milik salah seorang biarawati yang tewas.

Tiga biarawati yang tewas itu adalah Olga Raschietti (83), Lucia Pulici (75) dan Bernadetta Boggia (79). Paus Fransiskus sudah menyampaikan bela sungkawa terkait tragedi itu.

"Bapa Suci telah mendoakan ketiga biarawati yang setia ini agar diterima di dalam kerajaan damai Tuhan," demikian pernyataan yang dirilis Vatikan.

Sementara itu, wakil presiden Burundi Prosper Bazombanza mengatakan pemerintahan negeri itu merasa sangat terpukul mengetahui adanya aksi brutal seperti ini.

Tindakan kriminal yang menimpa para biarawati bukan kali ini saja terjadi di Burundi. Pada 2011, seorang biarawati asal Kroasia dan seorang pekerja sosial asal Italia tewas terbunuh dalam sebuah aksi perampokan di wilayah utara Burundi.

Negara kecil Afrika ini baru terbebas dari perang saudara 13 tahun pada 2006 lalu. Meski demikian situasi politik kerap memanas apalagi menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada Juni 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com