Studi yang dilakukan organisasi Conflict Armament Research, sebuah lembaga yang meneliti soal persenjataan, yang berbasis di London, ini mendokumentasikan persenjataan ISIS yang direbut pasukan Kurdi di Irak dan Suriah pada Juli lalu.
Penelitian ini juga menunjukkan, ISIS menyimpan berbagai jenis persenjataan buatan AS dalam jumlah yang signifikan, termasuk senapan serbu M-16. Dalam berbagai foto, persenjataan yang direbut dari ISIS itu selalu memiliki tanda "Properti Pemerintah AS".
Organisasi ini juga menemukan bahwa roket-roket anti-tank yang digunakan ISIS di Suriah sama dengan roket M79 buatan Yugoslavia yang dipasok Arab Saudi untuk pasukan pemberontak Suriah yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah pada 2013.
ISIS diyakini berhasil merebut persenjataan dalam jumlah besar dari instalasi militer Suriah yang berhasil mereka rebut, termasuk pasokan senjata AS untuk tentara Irak setelah ISIS melakukan serangan kilat di wilayah utara Irak pada Juni lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.