Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan AS Sasar Militan ISIS Dekat Bendungan Terbesar Kedua di Irak

Kompas.com - 08/09/2014, 08:45 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.COM — Militer AS melancarkan serangan udara yang menyasar kaum militan ISIS di sekitar sebuah bendungan utama di Irak barat pada Minggu (7/9/2014). Demikian kata Pentagon. AS melakukan serangan udara di dekat Bendungan Haditha atas permintaan Pemerintah Irak, kata Laksamana Muda John Kirby, sekretaris pers Pentagon.

Wakil Gubernur Provinsi Anbar, Faleh al-Issawi, mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Irak melancarkan serangan darat dengan dukungan serangan udara AS. Tujuan serangan itu, kata dia, ialah untuk merebut kembali daerah di sekitar distrik Barawana, yang berjarak sekitar 6 mil di sebelah barat Haditha.

Kota Haditha dan bendungannya selama ini masih berada di bawah kendali pasukan keamanan Irak dan suku-suku Arab Sunni meskipun ada sejumlah upaya ISIS untuk merebutnya.

Jika kelompok teror itu merebut bendungan tersebut, yang merupakan bendungan terbesar kedua di Irak, hal itu bisa menjadi bencana besar. Bendungan tersebut menyediakan air bagi jutaan orang di Irak barat dan selatan.

Al-Issawi mengatakan, daerah itu telah digunakan kaum militan untuk meluncurkan mortir dan serangan lain di Haditha dan bendungan. Sejumlah pejabat telah khawatir bahwa serangan itu bisa mengenai bendungan dan menyebabkan banjir yang akan berdampak pada seluruh provinsi.

Amerika Serikat juga takut kaum militan bisa menggunakan air untuk membanjiri desa dan menguasai industri listrik yang menguntungkan bangsa. "Kami melakukan serangan ini untuk mencegah kaum teroris bisa mengancam keamanan bendungan, yang masih tetap berada di bawah kendali pasukan keamanan Irak dengan dukungan dari suku-suku Sunni," kata Kirby.

Sejumlah pesawat tempur dan pengebom melakukan empat serangan udara yang menghancurkan posisi dan peralatan ISIS, termasuk sejumlah Humvee, sebuah pos pemeriksaan dan bunker. Demikian kata para pejabat AS.

Bendungan jadi senjata

Kaum militan ISIS telah berusaha untuk menjadikan sejumlah bendungan di Irak sebagai senjata. Pada awal tahun ini, kaum militan ISIS membuka pintu air Bendungan Falluja dalam upaya untuk menghentikan laju militer Irak. Air dari bendungan itu membanjiri sejumlah desa.

Pasukan AS telah terus mengawasi Bendungan Haditha di Sungai Efrat, di mana tentara Irak menahan serangan ISIS bulan lalu. Pentagon mengatakan, operasi akan terus berlanjut demi memastikan pasukan Irak mempertahankan kontrol atas bendungan tersebut.

"Potensi kehilangan kontrol atas bendungan itu atau bencana perusakan bendungan, dan banjir yang mungkin timbul, akan mengancam para personel dan fasilitas AS di dan sekitar Baghdad," kata Kirby dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, serangan udara AS membantu pasukan Kurdi dan Irak merebut kembali Bendungan Mosul dari tangan ISIS. Perusakan bendungan itu, yang merupakan yang terbesar di Irak, akan membahayakan warga Irak yang tinggal di hilir dan Kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad. Demikian kata Presiden AS Barack Obama saat itu.

Jika perusakan terjadi, bendungan itu akan mengirim air bah mahadahsyat menyusuri Sungai Tigris menuju Mosul dan 1,7 juta jiwa penduduknya. Banjir besar akan menimpa kota-kota besar jauh di hilir, termasuk Baghdad.

Bendungan Mosul telah menjadi pusat pertempuran sengit antara para ekstremis ISIS dan pasukan Kurdi. Militer AS melancarkan serangan udara untuk membantu pasukan Kurdi. AS menggunakan jet tempur, pesawat pengebom, dan pesawat tak berawak.

Militan ISIS telah membunuh ribuan warga Suriah dan Irak dalam upaya kelompok itu untuk membangun sebuah kekhalifahan Islam. Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS juga telah mengeksekusi dua wartawan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com