Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon: AS Lakukan Operasi Militer di Somalia

Kompas.com - 02/09/2014, 13:38 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com — Pasukan AS, Senin (1/9/2014), melancarkan sebuah operasi militer terhadap jaringan Al Shabaab di Somalia, kata Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana Muda John Kirby. "Kami sedang menilai hasil operasi itu dan akan memberikan informasi tambahan," katanya.

Sejauh ini belum ada informasi lain yang tersedia.

Amerika Serikat memasukkan Al Shabaab, sebuah kelompok militan yang terkait Al Qaeda, sebagai sebuah organisasi teroris asing pada Maret 2008. AS telah menyasar para pemimpin Al Shabaab di Somalia setidaknya dua kali dalam satu tahun terakhir.

Pada hari yang sama, Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) mengumumkan bahwa pasukan militer telah membebaskan beberapa kota penting di wilayah Shabelle Tengah dan Hiiran dari cengkeraman teroris. "Tentara Nasional Somalia yang didukung pasukan AMISOM menghadapi sedikit perlawanan saat Al Shabaab bermaksud menghindar karena mendengar bahwa pasukan gabungan mendekat," kata misi itu dalam sebuah pernyataan tertulis.

Perkembangan tersebut terjadi hanya sehari setelah militan Al Shabaab yang mengenakan seragam militer pemerintah mendekati pintu gerbang sebuah penjara berkeamanan ketat di Mogadishu. Mereka memasang bom mobil dan melancarkan tembakan ketika menuju ke gedung itu. Dalam serangan terhadap penjara Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) itu, tiga penjaga keamanan dan dua warga sipil tewas, sementara 15 lainnya luka-luka. Demikian diinformasikan juru bicara Kementerian Keamanan Somalia, Mohamed Yusuf, kepada CNN.

Penjara NISA berada di bawah tanah dan dekat dengan Istana Presiden Somalia di Mogadishu. Ratusan narapidana, sebagian besar anggota Al Shabaab, ditahan di sana.

Al Shabaab ingin mengubah Somalia menjadi negara Islam fundamentalis. Mereka juga meluncurkan serangkaian serangan ke negara-negara lain. Kelompok itu pun mengaku bertanggung jawab atas pengepungan di Westgate Mall di Nairobi, Kenya, pada 21 September lalu. Pengepungan itu menewaskan sedikitnya 67 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com