"Seorang perempuan juga diamankan bersama pria yang ditahan di Jerman sebagai bagian dari sebauh investigasi panjang," demikian pernyataan kepolisian.
Ketiga orang itu semuanya berasal dari kota Den Haag dan dituduh memicu kebencian lewat media sosial dan merencanakan serangan teror.
"Dua tersangka pria diduga merekrut untuk bergabung dengan kelompok ekstremis di Suriah atau Irak serta merencanakan konspirasi untuk melakukan pembunuhan," lanjut kepolisian.
Kepolisian Belanda menambahkan, sebagai bagian dari operasi penangkapan itu, mereka menggerebek empat rumah yang dicurigai. Sementara itu, radio NOS menyatakan, pria dan wanita yang ditangkap di Jerman adalah pasangan suami istri.
NOS menambahkan, pria ini terlibat dalam aksi unjuk rasa di ibu kota Belanda pada Juli lalu di mana sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan "kematian untuk Yahudi" dalam bahasa Arab dan mengibarkan bendera jihad.
"Sejauh ini, sembilan orang sudah ditahan terkait kasus ini sejak April 2013. Akan ada lebih banyak lagi penangkapan," tambah kepolisian.
Sebanyak 130 orang warga negara Belanda kini berperang di Irak dan Suriah. Sebanyak 30 orang kembali dari medan perang dan 14 lainnya tewas. Demikian catatan dinas intelijen Belanda, AIVD.
Sementara itu, badan kontraterorisme Belanda, NCTV, menyatakan, setidaknya seorang warga Belanda melakukan serangan bunuh diri di Suriah dan satu orang lagi di Irak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.