Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2014, 14:45 WIB

Media tersebut memberikan tips dan nasihat, ujar Bloom, seperti "jangan menggemuk saat suamimu sedang tidak ada, jangan menghabiskan semua uang, dukunglah keinginannya untuk pergi berjihad."

Pada 2011, Al Qaida memperkenalkan majalah lain yang disebut Al-Shamikha, atau Perempuan Agung. Tampilannya yang mengilap membuatnya disebut "Jihadi Cosmo," mengacu pada majalah Cosmopolitan.

Tips-tips kulit dan kecantikannya mematuhi ideologi militan yang ketat, seperti tetap berada di dalam ruangan atau tutup wajah untuk menghindari kerusakan akibat sinar matahari. Isu pertama termasuk wawancara-wawancara dengan para janda militan dan saran mengenai bagaimana mengawini militan, atau mengasuh anak-laki supaya ingin berjihad.

Namun Bloom mengatakan Shamikha melangkah lebih jauh dalam hal peran perempuan dalam jihad. Para pembaca didorong untuk tidak hanya menjadi istri-istri yang baik dan ibu bagi pria-pria yang berjihad, namun juga bertindak sebagai propagandis dan penggalang dana.

Dipaksa jadi pengebo bunuh diri

Meski perempuan yang mendukung ideologi kelompok-kelompok ini sebagian besar terpaku pada peran-peran tradisional dalam masyarakat mereka, para perempuan yang dianggap orang luar seringkali dimanfaatkan sebagai alat taktis.

Boko Haram dikenal menculik perempuan untuk dijadikan pengebom bunuh diri, melalui penyiksaan, ancaman atau pemerkosaan, atau ancaman kekerasan terhadap keluarga-keluarga mereka.

Sebuah kelompok ekstremis Irak, Ansaar Al-Sunna, menggunakan budaya malu yang diasosiasikan dengan seksualitas perempuan. Para anggotanya pertama-tama memperkosa perempuan, dan ketika para korban ini ditolak keluarga dan komunitas mereka, para anggota kelompok ini mendekati mereka dan menawarkan pengeboman bunuh diri sebagai satu cara untuk menghapuskan aib keluarga yang muncul karena pemerkosaan.

"Dan dalam prosesnya, perempuan-perempuan itu diciptakan kembali sebagai martir, syahida, dan 72 kerabat terdekat akan masuk surga segera," ujar Bloom.

Bloom takut ratusan siswi yang diculik April lalu oleh Boko Haram akan menderita nasib yang sama. “Jika mereka diperkosa atau dicabuli, kode kehormatan yang sama yang berlaku di Irak akan diberlakukan," ujarnya. (VOA/Ayesha Tanzeem)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com