Seorang tawanan kedua, yang dikatakan sebagai reporter asal AS, Steven Sotloff, diperlihatkan dalam keadaan masih hidup, tetapi disertai peringatan bahwa nasibnya tergantung pada Presiden AS Barack Obama. Jika Obama memerintahkan penghentian serangan terhadap kelompok militan itu, sosok yang disebut sebagai Sotloff itu akan tetap hidup.
Menyusul beredarnya video itu, Diane, ibu Foley, menulis di Facebook, "Kami sangat bangga terhadap putra kami Jim. Ia membaktikan hidupnya untuk berupaya mengekspos penderitaan rakyat Suriah kepada dunia."
Diane menambahkan, "Kami memohon kepada para penculik untuk menyayangi nyawa para sandera yang tersisa. Sebagaimana Jim, mereka tak berdosa. Mereka tidak punya kendali atas kebijakan Pemerintah Amerika di Irak, Suriah, atau di mana saja di dunia. Kami berterima kasih kepada Jim untuk semua kegembiraan yang dia berikan bagi kami. Dia adalah putra, saudara, wartawan, dan orang yang luar biasa. Tolong hormati privasi kami pada hari-hari mendatang saat kami berkabung dan mengenang Jim."
Gedung Putih mengatakan, intelijen AS sedang mempelajari video tersebut. Presiden Barack Obama dilaporkan telah diberitahu tentang hal itu saat dia terbang dari Washington untuk melanjutkan liburannya di Martha Vineyard. "Jika asli, kami merasa ngeri dengan pembunuhan brutal terhadap seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah dan kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga dan teman-temannya," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden.
Foley merupakan seorang koresponden berpengalaman yang telah meliput perang di Libya sebelum menuju ke Suriah untuk melihat dari dekat pemberontakan terhadap rezim Bashar Al-Assad. Foley memberikan laporannya untuk situs berita GlobalPost, Agence France-Presse (AFP), dan sejumlah media lainnya.
"Atas nama John dan Diane Foley, serta GlobalPost, kami sangat menghargai semua pesan simpati dan dukungan yang telah disampikan sejak pertama kali berita tentang kemungkinan Jim dieksekusi muncul," kata salah satu pendiri dan CEO GlobalPost, Philip Balboni.
Pemimpin AFP Emmanuel Hoog mengatakan, "James sedang bekerja sebagai seorang wartawan pemberani, independen, dan imparsial yang tengah meliput konflik Suriah yang berbahaya ketika dia diculik pada November 2012. Karyanya untuk AFP dan organisasi media lainnya telah dikagumi secara luas. Tidak ada yang bisa membenarkan penahanannya atau ancaman terhadap hidupnya. Kami turut berdukacita bersama keluarganya pada saat yang sangat sulit ini."
Menurut sejumlah saksi, Foley ditangkap di Provinsi Idlib, Suriah utara, pada 22 November 2012.
Sementara Sotloff, yang penculikannya pada Agustus tahun lalu belum banyak dilaporkan, telah menulis untuk beberapa surat kabar dan majalah AS, termasuk Time, Foreign Policy, dan The Christian Science Monitor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.