Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlahir dari Donor Sperma, Ilmuwan Perempuan Ini Ungkap Ayah Biologisnya

Kompas.com - 19/08/2014, 09:37 WIB

Empat tahun kemudian, dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki Benedict menjalin hubungan yang kuat dengan Lauren. Begitu pula dengan anggota keluarga yang lain, seperti anak perempuan Manning Clark, Katerina Clark, yang adalah Profesor Perbandingan Sastra serta Sastra dan Bahasa Slavik di Yale University.

"Ia tampak sangat hangat dan spontan serta mudah bergaul sehingga mudah untuk berbicara dengannya. Saya sejujurnya sangat menyukainya. Saya senang ia bagian dari keluarga ini," tutur Profesor Katerina ketika ia bertemu Lauren di Canberra, di rumah tempat Benedict tumbuh dengan orang tuanya.

Lauren mengatakan, ia sangat terharu atas sambutan yang ia terima dari keluarga Benedict.

"Saya tak tahu bagaimana tepatnya menggambarkan posisi saya di keluarga. Istilah untuk menggambarkan hubungan ini selalu berkembang," urainya.

Benedict Clark mengatakan, ia secara sosial tak menganggap Lauren sebagai anak perempuannya karena ia tak tumbuh besar di rumah tangga Benedict atau berasal dari mantan istrinya.

Ia berujar, anak perempuan termudanya, Olivia, menyarankan agar ia menganggap Lauren sebagai keponakan perempuan yang sudah lama tak dijumpai. Namun, ia mengutarakan, ia "sangat senang" bahwa akhirnya Lauren menemukannya.

"Jika Lauren tak pernah mencari saya, saya pikir saya akan kehilangan banyak hal. Saya merasa hidup saya lebih kaya karena mengetahui ini, dan semakin kaya karena mengenalnya," ucap Benedict.

Dr Lauren telah menjadi aktivis perubahan legislasi untuk meningkatkan hak anak-anak yang terlahir dari donor sperma agar mereka memiliki informasi tentang silsilah biologis mereka dan kesempatan untuk melakukan hubungan dengan ayah biologis mereka jika sang ayah setuju.

Ia telah mendapat dukungan dari beberapa politisi dari kedua kubu di Parlemen Victoria dan rancangan undang-undang tersebut akan dibahas di Parlemen, segera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com