Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota ISIS Khaled Sharrouf Bekas Pengedar Narkoba

Kompas.com - 15/08/2014, 08:42 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com — Khaled Sharrouf, anggota militan ISIS kelahiran Sydney, Australia, yang minggu ini mengunggah foto anak laki-lakinya tengah memegang penggalan kepala seorang prajurit Suriah, didiagnosis menderita skizofrenia dan sempat bekerja sebagai pengedar narkoba sebelum berubah menjadi radikal.

Menurut seorang pemimpin komunitas Muslim, sosok Khaled sejatinya memberi petunjuk tentang bagaimana cara menghentikan warga Australia berjuang untuk ISIS dan kelompok radikal lainnya.

Sang pemimpin komunitas Muslim itu juga menyebutkan, Khaled Sharrouf dulunya adalah sosok anak muda yang bermasalah dengan sejarah kriminalitas dan penyakit jiwa.

“Saya sendiri tahu ayahnya (Sharrouf) karena ayahnya adalah pengawal Sheikh Taj El-Din Hilaly,” ujar Dr Jamal Rifi. Sementara di lain pihak, Sheikh El-Din sendiri menjelaskan sosok Khaled sebagai sebuah vas yang kosong, yang dapat diisi dengan apa pun, dan akhirnya diisi dengan ideologi sampah.

Khaled memiliki masa kecil yang disfungsional dan ditinggalkan ayahnya untuk beberapa waktu. Ia dilaporkan menggunakan dan mengedarkan narkoba, dan tidak tumbuh sebagai Muslim yang taat.

Ia menikahi pacar SMA-nya dan memiliki anak sebelum menikah, meski akhirnya hubungan pribadinya menjadi hambar ketika ia menjadi radikal dan dipenjarakan karena tuduhan terorisme pada tahun 2009.

Menurut Dr Jamal, kekurangtahuan Khaled mengenai hadis, atau interpretasinya terhadap Al Quran, adalah tipikal pemuda Islam radikal lainnya.

“Sayangnya, banyak anak muda yang tak belajar agama mereka dari orang-orang yang terpercaya. Mereka belajar melalui internet dan media sosial, dan dalam kasus Khaled, tiap orang akan bilang bahwa mentalnya tidak stabil. Ia punya masalah dalam dirinya dan sempat didiagnosis oleh para psikolog mengalami depresi dan kemudian skizofrenia. Nyatanya, aksinya sekarang ini akan membuktikan bahwa diagnosis itu tepat,” jelasnya.

Dr Jamal menambahkan, aksi Khaled telah banyak mengejutkan kalangan Muslim Australia. Ia juga menyebut perlunya komunitas Islam untuk lebih terlibat dalam lingkungan pemuda untuk menghentikan mereka terpengaruh paham radikal.

“Banyak orang dari komunitas kami sangat marah terhadap tindakannya, mereka sangat marah atas tindakannya membawa keluarganya ke sana. Coba saya kutip perkataan mufti besar Australia Profesor Ibrahim Abu Mohamed, yang menyatakan bahwa hal yang sangat menyedihkan melihat para ekstremis menggunakan Islam sebagai kedok kejahatan dan kekejian mereka,” urainya.

Ia mengimbuhkan, “Kita perlu memperkuat anak-anak kita dengan menolong mereka mengetahui agama mereka, untuk belajar dari orang yang terpercaya, seseorang dengan reputasi baik. Semakin radikal orang-orang ini, semakin mereka tak tahu tentang agama mereka. Aksi mereka sangat non-Islam dan tak ada hubungannya dengan Islam.”

Menurut laporan salah satu harian di Australia, Dr Jamal telah mencabut foto keluarganya dari internet dan berkonsultasi dengan Kepolisian New South Wales perihal keamanannya, setelah ia diancam di Twitter oleh seorang militan Australia, Mohamed Elomar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com