Dewan beranggotakan 15 negara itu bertemu dalam sebuah rapat tertutup di kantor PBB di New York, saat Amerika Serikat sedang menimbang sejumlah tindakan, termasuk kemungkinan menurunkan bantuan lewat udara bagi warga sipil yang terperangkap.
Dewan itu meminta "masyarakat internasional mendukung pemerintah dan rakyat Irak serta melakukan semua yang bisa dilakukan untuk meringankan penderitaan penduduk," kata sebuah pernyataan bersama dari 15 anggota DK itu.
Duta Besar Irak, Ali al-Hakim, mengatakan, pertemuan itu difokuskan pada upaya bantuan darurat untuk membantu warga sipil yang melarikan diri dari kekerasan. Ia membantah laporan bahwa serangan udara telah dilakukan terhadap kaum militan. "Belum ada serangan yang telah dilakukan," kata Hakim. "Pokok pertama adalah bantuan kemanusiaan segera untuk Irak, di dalam Irak. Itulah yang segera diminta, dan kelihatannya sedang dilakukan sekarang."
Dewan Keamanan mengecam serangan kaum militan Negara Islam Irak dan Suriah atau yang selama ini dikenal sebagai ISIS, dan menyatakan "kegeraman mendalam" terkait ratusan ribu warga Irak, kebanyakan kaum minoritas yang rentan, yang telah mengungsi, menurut pernyataan yang dibacakan Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant.
Dewan Keamanan mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya Irak untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan untuk memerangi "ancaman teroris" yang ditimbulkan oleh kaum militan itu, dan menyerukan "intensifikasi terhadap upaya-upaya tersebut."
Perancis, yang telah meminta pertemuan darurat itu, telah menawarkan untuk mendukung pasukan yang memerangi ISIS. Presiden Francois Hollande sedang membahas bantuan itu dalam pembicaraan dengan pemimpin Kurdi, Massud Barzani.
ISIS, yang memproklamasikan diri mereka sebagai sebuah "kekhalifahan" yang membentang dari Suriah hingga Irak pada akhir Juni, telah menguasai kota dengan penduduk utama orang Kristen Irak, Qaraqosh, pada Kamis, setelah pasukan Peshmerga Kurdi mundur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.