Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, dia sudah membatalkan persetujuannya terkait pembangunan kamp pelatihan militer yang sudah sejak Maret lalu tertunda setelah Moskwa menganeksasi Semenanjung Crimea.
Gabriel membenarkan kabar yang sudah dimuat harian Sueddeutsche Zeiutung yang mengabarkan kesepakatan yang batal itu bernilai setidaknya 134 juta dollar atau sekitar Rp 1,5 triliun.
"Kami mempertimbangkan proyek itu tak bisa dipertahankan dalam kondisi saat ini," kata seorang juru bicara Kementerian Ekonomi Jerman.
Sebelumnya, Pemerintah Rusia menyebut pembatalan kerja sama itu sebagai sebuah langkah tidak konstruktif dan menuding keputusan Berlin itu adalah tekanan dari Amerika Serikat.
Pada Maret lalu, Rheinmettal, perusahaan pertahanan Jerman yang menjadi pelaksana pembangunan kamp pelatihan itu, menyatakan tetap akan memenuhi kontraknya untuk membangun tempat itu yang menurut sejumlah media bisa digunakan untuk melatih 30.000 prajurit setiap tahun.
Kamp pelatihan militer ini direncanakan berlokasi di wilayah Volga dan awalnya akan resmi dibuka akhir tahun ini. Hingga kini, Rheinmettal belum berkomentar terkait keputusan Pemerintah Jerman ini.
Dengan menghentikan proyek ini, Jerman telah melampaui sanksi ekonomi untuk Rusia yang pekan lalu disepakati negara-negara Uni Eropa.
Sanksi itu termasuk melarang ekspor senjata ke Rusia, tetapi tidak mencakup kontrak yang sudah berjalan, termasuk perjanjian penjualan dua kapal perang Perancis ke Rusia bernilai 1,2 miliar euro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.