Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Kehilangan Pekerjaan, Warga Filipina Tolak Tinggalkan Libya

Kompas.com - 04/08/2014, 18:18 WIB
TRIPOLI, KOMPAS.com — Meski menghadapi bahaya di Libya seiring dengan terus meningkatnya konflik di negeri Afrika utara itu, ternyata hanya segelintir dari 13.000 warga Filipina yang ingin kembali pulang ke tanah air mereka.

Menteri Luar Negeri Filipina Albert de Rosario, Minggu (3/8/2014), mengatakan, sebagian besar dari mereka mengaku khawatir akan kehilangan pekerjaan di Libya jika pulang ke Filipina.

Del Rosario mengatakan, hanya 1.700 orang yang meminta dievakuasi dari Benghazi dan Misrata, termasuk dari ibu kota Tripoli, setelah Pemerintah Filipina memerintahkan warganya di Libya untuk keluar dari negeri itu.

Untuk mengevakuasi warganya, Pemerintah Filipina sudah mengirim kapal sewaan untuk membawa warganya menuju Malta, sebelum diterbangkan pulang ke kampung halamannya.

Del Rosario menambahkan, sebanyak 160 orang warga Filipina berhasil lolos ke Tunisia lewat jalur darat, termasuk 50 pekerja yang sempat tertahan di perbatasan karena ditutup aparat keamanan.

"Kami tak yakin apakah kami bisa mengevakuasi sebanyak 50 persen dari warga kami di negeri itu. Mereka sangat takut, tetapi mereka juga takut kehilangan pekerjaan," ujar Del Rosario.

Para perawat termasuk dalam kelompok yang enggan pulang karena para pemimpin tempat kerja memaksa mereka tinggal dengan tambahan upah. Mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu.

Perintah evakuasi itu muncul setelah seorang karyawan asal Filipina tewas dipenggal beberapa waktu lalu dan seorang perawat menjadi korban pemerkosaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com