Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Kuasai Bendungan Terbesar dan Ladang Minyak Irak

Kompas.com - 04/08/2014, 10:00 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Kaum militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS telah mencapai segitiga perbatasan antara Irak, Suriah, dan Turki, kata kelompok itu dalam sebuah pesan yang di-posting di Twitter, Minggu (2/8/2014), setelah mengalahkan pasukan Kurdi.

ISIS telah menguasai bendungan terbesar Irak yang dikenal sebagai Bendungan Mosul di Sungai Tigris yang selama ini digunakan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit tersebut memasok listrik untuk kota Mosul yang terletak sekitar 50 kilometer di sebelah selatan bendungan, kata komandan pasukan Kurdi Peshmerga yang telah membela fasilitas tersebut, Minggu.

Para pekerja bendungan tetap berada di dalam fasilitas itu, yang jatuh ke tangan ISIS setelah pertempuran 24 jam, kata Letnan Kolonel Herash.

Pasukan Kurdi Peshmerga juga menarik diri dari kota-kota Zumar dan Wana setelah dikepung ISIS dan terisolasi tanpa ada dukungan apa pun, kata pejabat regional Partai Demokrat Kurdistan, Ismat Rajab, kepada CNN, Minggu.

Penguasaan Bendungan Mosul itu dapat membuat para militan Sunni itu punya kemampuan untuk membanjiri kota-kota besar Irak atau menahan aliran air untuk ladang-ladang pertanian. Hal itu pada gilirannya akan meningkatkan posisi mereka dalam upaya menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang berasal dari kalangan Syiah.

"Geng-geng teroris Negara Islam telah menguasai Bendungan Mosul setelah penarikan pasukan Kurdi tanpa perlawanan," lapor televisi Irak seperti dikutip AFP.

Penarikan tentara Kurdi Peshmerga merupakan pukulan berat bagi satu-satunya kekuatan di Irak yang hingga kini telah tegas melawan para militan Sunni yang bertujuan untuk menggambar ulang perbatasan Timur Tengah.

PBB di Irak telah memperingatkan bahwa 200.000 warga sipil telah terperangkap dalam sebuah kondisi yang memprihantinkan setelah ISIS dan kelompok-kelompok bersenjata yang terkait dengan kelompok itu "menguasai hampir seluruh wilayah Sinjar dan Tal Afar di Provinsi Ninewe, termasuk ladang minyak Ain Zala dan Batma, yang berbatasan dengan Wilayah Kurdistan Irak."

Sebagian besar para pengungsi berasal dari sekte Yezidi dan telah melarikan diri ke Jabal Sinjar, kata PBB. "Situasi kemanusiaan para warga sipil itu dilaporkan dalam kondisi mengerikan, dan mereka sangat membutuhkan barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan. Sejumlah warga sipil tak dikenal juga dilaporkan telah berpindah menuju Dahuk dan Zako di Wilayah Kurdistan."

ISIS telah mengambil alih Sinjar, sebuah kota kecil yang dihuni sekte Yezidi, pada hari Sabtu, kata sejumlah pejabat polisi.

Posting-an ISIS di Twitter terkait dengan sebuah pernyataan yang merujuk ke "pertempuran yang membuka perbatasan antara Niniwe dan Dohuk". "Beberapa legiun Khalifah Islam telah diluncurkan sejak pagi ini" dalam operasi ke wilayah barat laut yang berbatasan dengan Niniwe," bunyi pernyataan itu." Allah memudahkan para mujahidin untuk masuk ke banyak wilayah penting yang dikuasai geng-geng Kurdi dan para milisi sekuler."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP, CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com