Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2014, 10:16 WIB
KOMPAS.com — Ebola yang menjadi wabah mematikan di kawasan Afrika Barat merebak tahun ini sejak Maret. Pada kurun waktu tiga bulan sejak Maret, ebola sudah menewaskan 400 orang di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.

Catatan dari artikel "Ebola, Prahara Dunia Ketiga" karya Tri Satya Putri Naipospos di koran Kompas edisi 30 Juli 2014 menunjukkan bahwa ebola sebagai pandemi mempunyai tingkat kematian 90 persen. Menurut penulis, ebola pernah melanda Afrika Barat pada 1976. Kala itu, jumlah korban tewas ada 280 orang.

Kejadian pada 1976 itu kemudian menjadi awal penamaan salah satu virus paling berbahaya tersebut. Pasalnya, Ebola adalah nama sungai tempat kali pertama virus itu ditemukan. Sungai Ebola, kala itu, terletak di Zaire yang kini disebut Kongo.

Sepak bola

Sierra Leone baru saja kehilangan dokter yang menjadi pelopor penumpasan virus ebola. Pakar virus Sheikh Umar Khan meninggal dunia, kemarin, lantaran terjangkit virus yang menimbulkan gejala tak enak badan, pusing, tenggorokan sakit, diare, muntah-muntah, hingga kematian korban.

Pemerintah Sierra Leone menghelat kebijakan memerangi ebola. Salah satunya adalah menetapkan tindak pidana kriminal bagi orang yang menyembunyikan pasien penderita ebola.  

Sementara itu, di Guinea, negara asal merebaknya ebola tahun ini, pemerintah mengisolasi ibu kota Conakry. Pasalnya, pakar kesehatan menemukan kasus ebola yang menjangkiti warga di kota itu.

Selain Conakry, Pemerintah Guinea juga mengisolasi kota pertambangan di timur negara itu, Siguiri. Menurut pemaparan Aboubacar Sidiki Diakite, pelopor pemberantasan ebola negeri itu, virus ebola berasal dari para pendatang asal Sierra Leone.

Di Liberia, kemudian, tim nasional (timnas) Liberia kena getah ebola. Soalnya, otoritas tertinggi sepak bola Liberia (CFA) melarang timnas bertanding internasional.

Timnas Liberia yang mendapat julukan The Lone Star tengah membenahi diri untuk lebih banyak berbicara di Afrika. Pada 2010, pelatih asal Hongaria, Bertalan Bicskei, membesuk timnas Liberia. Mantan pelatih timnas Hongaria dan Malaysia itu diganti Roberto Landi hingga akhir 2011.

Saat ini, Thomas Kojo menjadi pelatih timnas Liberia. Kelahiran 22 Mei 1972 ini adalah mantan bek timnas Liberia.  

Sudah dua kali Liberia masuk kualifikasi Piala Afrika yakni pada 1996 dan 2002. Thomas Kojo mendapat tugas membawa Liberia menjadi peserta Piala Afrika 2015 di Maroko. Bersama 26 negara Afrika lainnya, Liberia harus melalui babak kualifikasi.

Hingga berita ini diunggah, ebola masih mengganjal jadwal pertandingan timnas Liberia demi merengkuh prestasi terbaik di ajang bergengsi Benua Hitam tersebut. Semoga, ini bukan penantian tanpa ujung.

starafrica Legenda LIberia George Weah


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com