Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Raul Castro Tak Berada di Air Algerie

Kompas.com - 25/07/2014, 03:24 WIB

HAVANA, KOMPAS.com — Mariela Castro, putri Presiden Kuba Raul Castro, tidak berada di pesawat Air Algerie yang hilang pada Kamis (24/7/2014). Mariela menyampaikan bahwa dirinya baik-baik saja. Sebelumnya, ada rumor bahwa ia berada di pesawat yang hilang di wilayah Mali tersebut.

"Berdasarkan informasi, ada seseorang yang bernama Mariela Castro dalam daftar penumpang, tetapi berpaspor Spanyol," kata Mariela kepada para wartawan, Kamis.

"Saya juga menemukan beberapa nama Mariela Castros lainnya di internet. Namun, satu di antaranya memiliki nama tengah Espin, yaitu saya," kata Mariela, yang saat ini berprofesi sebagai seksolog.

Mariela, yang juga keponakan tokoh revolusi Kuba, Fidel Castro, mengatakan menerima banyak telepon dari banyak orang yang mengkhawatirkan pemberitaan soal keberadaan dirinya di pesawat dengan rute Algiers-Ouagadougou tersebut.

Ia mengaku khawatir dengan rumor bohong yang beredar lebih cepat ketimbang pemberitaan lainnya.

"Menurut saya, kematian saya tidaklah sepenting kematian orang lainnya di berbagai belahan dunia akibat konflik dan situasi buruk lainnya," kata Mariela yang juga aktivis hak-hak gay.

Mariela, yang menikah dengan seorang fotografer berkebangsaan Italia dan memiliki tiga anak, adalah anak kedua dari empat bersaudara hasil pernikahan Raul Castro-Vilma Espin. Espin meninggal pada 2007.

Pesawat Air Algerie membawa 116 orang, yang terdiri dari penumpang dan awak. Seorang sumber mengatakan, hilang kontak terjadi ketika pesawat berkode penerbangan AH5017 tersebut masih berada di wilayah udara Mali dan sedang mendekati perbatasan Aljazair.

"Pesawat itu tidak jauh dari perbatasan Aljazair saat kru meminta izin untuk mengalihkan rute karena buruknya jarak pandang, dan untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan pesawat lain yang melayani rute Algiers-Bamako," ujar sumber itu.

Kontak dengan pesawat tersebut hilang setelah permintaan perubahan rute dikabulkan pengawas lalu lintas udara.

Sementara itu, manajemen Air Algerie lewat sebuah pernyataan singkat yang dikutip kantor berita Aljazair, APS, mengakui bahwa salah satu pesawatnya telah hilang kontak.

"Pengawas lalu lintas udara telah kehilangan kontak dengan sebuah pesawat Air Algerie pada Kamis, 50 menit setelah lepas landas dari Ouagadougou menuju Algiers," demikian pernyataan tersebut.

Salah satu kecelakaan pesawat udara terburuk di Aljazair terjadi pada sebuah pesawat angkut militer Hercules C-130 di wilayah pegunungan sebelah barat daya negeri itu.

Insiden yang terjadi pada Februari lalu tersebut menewaskan 70 dari 78 penumpang.

Sebelumnya, pada Maret 2003, sebuah pesawat milik Air Algerie jatuh di wilayah Tamanrasset di wilayah selatan negeri itu.

Pesawat tersebut jatuh saat baru lepas landas setelah salah satu mesinnya meledak. Insiden itu menewaskan 102 orang, sementara satu orang selamat, yaitu seorang personel militer Aljazair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com