"Pemerintah Australia berharap dapat bekerja sama erat dengan dia," kata Abbott merujuk kepada Jokowi yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden terpilih pada Selasa malam.
Hubungan Canberra dengan Jakarta mencapai titik terendah November tahun lalu setelah sejumlah laporan muncul bahwa mata-mata Australia mencoba menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan orang-orang di lingkaran dalamnya. Jakarta menyebut tindakan itu "berlebihan", dan untuk sementara menarik duta besarnya dari Canberra serta menangguhkan kerja sama di beberapa bidang. Kerja sama yang ditangguhkan termasuk penanganan masalah penyelundupan manusia, sebuah isu sensitif antara Indonesia-Australia. Jakarta juga tidak senang dengan operasi militer Australia dalam membendung aliran manusia perahu, yang sebagian besar melakukan perjalanan dari Indonesia.
Abbott, Rabu, mengatakan, hubungan dengan Indonesia "sangat produktif". "Kami punya sejarah kerja sama panjang dalam berbagai kepentingan dan tantangan," katanya.
Abbott memuji pemilihan umum Indonesia sebagai tonggak penting bagi Indonesia, yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dia juga memuji Presiden Yudhoyono atas "kontribusi besar"-nya. "Indonesia harus diberi ucapakan selamat atas transisinya yang luar biasa menuju demokrasi dan atas pelaksanaan pemilu itu," kata Abbott.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.