Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2014, 10:22 WIB
EditorEgidius Patnistik
WASHINGTON, KOMPAS.COM — Vladimir Putin tidak punya hati. Demikian kesimpulan Wakil Presiden AS Joe Biden setelah mengadakan pertemuan dengan pemimpin Rusia itu di Kremlin tahun 2011. Kesimpulan tersebut terungkap dalam sebuah artikel di The New Yorker yang dipublikasikan secara online, Senin (21/7/2014) waktu AS.

Biden mengatakan kepada majalah itu tentang kunjungannya tahun 2011 untuk bertemu Putin, yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia. Kepada majalah itu Biden mengatakan, ia hanya berdiri beberapa sentimeter saja dari Putin. Biden lalu berkata, "Pak Perdana Menteri, saya menatap mata Anda, dan saya tidak berpikir bahwa Anda punya hati."

Menurut Biden, Putin kemudian menatapnya. "Dia tersenyum dan kemudian berkata, 'Kita memahami satu sama lain'."

Penilaian Biden tersebut sangat kontras dengan penilaian mantan Presiden AS George W Bush, yang setelah pertemuan pertamanya dengan Putin tahun 2001 mengatakan, "Saya melihat ke mata orang itu... saya dapat merasakan hatinya."

Komentar Biden tersebut diterbitkan saat Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menyatakan kemarahan terhadap Rusia terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 minggu lalu di Ukraina timur yang dikendalikan kaum separatis pro-Rusia. Semua, 298 orang di dalam pesawat itu, tewas. AS dan negara-negara lain menyalahkan para pemberontak karena menembak jatuh pesawat itu dan menuntut Rusia untuk bertanggung jawab. Dunia internasional juga menyatakan kegusaran terkait kesalahan pemberontak dalam menangani para korban di lokasi kecelakaan.

Biden, yang telah memainkan peran besar dalam kebijakan luar negeri pemerintahan Obama, juga membahas pertemuannya dengan para pejabat Ukraina awal tahun ini, kata artikel itu. Menurut laporan tersebut, para pejabat itu telah mencari bantuan militer AS. Namun, Biden mengatakan, Amerika hanya bisa memberikan dukungan minimal. "Kita tidak lagi berpikir dalam istilah Perang Dingin karena sejumlah alasan," kata Biden kepada majalah tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com