"Jika Hamas tidak menerima proposal gencatan senjata, dan itu yang nampaknya terjadi, Israel akan mendapatkan legitimasi untuk memperluas aktivitas militer di Gaza untuk mencapai tujuan kami," kata PM Israel Benyamin Netanyahu dalam jumpa pers bersama Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Pernyataan Netanyahu ini dikeluarkan hanya beberapa jam setelah kabinet Israel menerima proposal perdamaian yang diusulkan Mesir. Namun, usulan Mesir itu ditolak Hamas. Lebih lanjut Netanyahu mengatakan, Israel ingin melihat demiliterisasi di Jalur Gaza.
"Kami merespons positif proposal Mesir untuk memberikan kesempatan kesepakatan demiliterisasi Gaza dari misil, roket, dan terowongan," tambah Netanyahu.
Namun, sayap militer Hamas Brigade Ezzedine al-Qassam menyatakan telah menembakkan delapan roket ke kota pelabuhan Israel, Ashdod, pada kira-kira pukul 13.00 WIB.
Kepolisian Israel membenarkan serangan itu sambil menambahkan bahwa satu roket mendarat di halaman sebuah rumah di kota berpenduduk 212.000 jiwa itu.
"Karena kami tidak dilibatkan dalan konsultasi inisiatif gencatan senjata ini, maka kami tak memiliki kewajiban untuk mematuhinya," demikian pernyataan Hamas yang diperoleh AFP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.