Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Roket Hamas, Jet Tempur Israel Gempur Gaza

Kompas.com - 08/07/2014, 09:56 WIB
GAZA CITY, KOMPAS.COM - Angkatan udara Israel semalam melancarkan puluhan serangan di Jalur Gaza setelah tembakan roket besar-besaran dari wilayah itu menghantam Israel selatan, kata sejumlah saksi dan pejabat keamanan Palestina, Selasa (8/7/2014). Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang terluka.

Seorang jurubicara militer Israel memastikan sebuah operasi udara dengan nama sandi Protective Edge telah diluncurkan. Namun juru bicara itu tidak memberikan rincian.

Sejumlah saksi mata mengatakan, beberpa rumah telah menjadi sasaran dalam serangan di Jalur Gaza selatan, terutama di Khan Yunes.

Israel telah "menyeberangi garis merah dengan menyerang rumah-rumah", kata sebuah peringatan Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas yang berbasis di Gaza. "Jika kebijakan ini tidak berhenti, kami akan merespon dengan memperluas radius target kami ke titik di mana musuh akan terkejut," kata pernyataan itu.

Sejumlah militan Hamas di Gaza, Senin, menembakkan puluhan roket ke Israel. Hal itu memicu respon yang dapat berkembang menjadi sebuah konfrontasi besar lain di kawasan itu. Perkembangan tersebut merupakan eskalasi terburuk di dan sekitar Gaza sejak November 2012. Ketegangan itu mengancam untuk menyeret wilayah itu ke konfrontasi baru saat Israel berusaha meredakan lima hari bentrokan penuh kekerasan di wilayah Arab menyusul pembunuhan mengerikan terhadap seorang remaja Palestina oleh kaum ekstremis Yahudi.

Militer Israel, Senin, mengatakan, lebih dari 40 roket telah ditembakkan ke selatan negara itu dalam waktu singkat. "Sebuah rentetan lebih dari 40 roket diluncurkan dari Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir. Tujuh roket dicegat di atas kota Ashdod dan lima roket dicegat di atas Netivot," kata pernyataan militer, yang menunjukkan bahwa sekitar 30 roket telah menghantam Israel.

Sirene terdengar di 10 lokasi, termasuk di Beit Shemesh sekitar 80 kilometer dari Jalur Gaza, kata pernyataan militer. Sekitar 16 roket menghantam daerah sekitar kota Beersheva di selatan, 40 kilometer dari Gaza. Beersheva merupakan tempat tinggal bagi 200.000 orang.

Brigade Ezzedine al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Al-Qassam menembakkan puluhan roket ke Netivot dan Ashkelon, Ashdod dan Ofakim dalam menanggapi agresi Zionis," kata sebuah pernyataan kelompok itu.

"Roket-roket Qassam merupakan reaksi wajar atas kejahatan Israel terhadap rakyat kami," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam sebuah pernyataan. "Kami tidak takut ancaman anda dan tidak akan menyerah pada kondisi yang adan ciptakan, kami akan merespon kejahatan anda."

Tak lama setelah itu, sejumlah pesawat tempur Israel menghantam lebih dari 30 sasaran di dekat kota Rafah di Gaza selatan di daerah dekat perbatasan Israel yang penuh dengan terowongan, kata sejumlah saksi mata Palestina dan sumber-sumber keamanan kepada AFP.

Televisi Channel 1 Israel mengatakan serangan terjadi setelah kabinet negara itu memberi lampu hijau kepada militer untuk "mengaskan respons terhadap Hamas". Saluran itu juga menunjukkan rekaman puluhan tank berkumpul di dekat perbatasan Gaza, mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap wilayah tersebut.

"Dengan rentetan tembakan roket itu, Hamas telah melintasi garis merah, dan sayangnya mereka akan membayar hal itu," kata sejumlah pejabat senior kepada televisi Channel 10.

Tembakan roket itu terjadi beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara ke sekitar 16 target di Gaza, setelah malam di mana pesawat-pesawat tempur menyerang 14 target, yang menewaskan sedikitnya tiga militan, satu dari Hamas dan dua dari Komite Perlawanan Rakyat (PRC).

"Musuh Zionis telah membuka gerbang neraka buat dirinya sendiri," kata RRC.

Lima militan Hamas lain tewas dan satu orang menderita luka parah ketika sebuah terowongan runtuh di dekat Rafah. Sayap bersenjata kelompok itu menuduh serangan udara Israel telah menyebabkan runtuhnya terowongan tersebut.

Namun tentara Israel membantah menyerang daerah itu. Juru bicara militer Israel menggambarkan hal itu sebagai kecelakaan kerja kaum militan akibat kesalahan menangani bahan peledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com