Sejumlah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah pejuang yang mengenakan topeng mengarak rudal Scud yang dinaikkan ke atas sebuah truk, sementara warga kota melihat arak-arakan itu.
Sebuah akun Twitter milik Kekalifahan Islam atau dulu dikenal dengan nama ISIS mengklaim rudak yang diarak itu adalah sebuah Scud. Namun, sejumlah pakar mengatakan rudal Scud itu kemungkinan besar tak bisa dioperasikan sehingga bukan menjadi ancaman bagi Irak atau Israel.
Seorang pakar masalah Suriah di Brooking Doha Center, Charles Lister menggambarkan Scud milik Kekalifahan Islam itu 99 persen tidak bisa digunakan.
Belum jelas dari mana ISIS mendapatkan rudal buatan Uni Soviet itu meski sejumlah laporan menyatakan rudal tersebut bisa saja dirampas dari sebuah basis militer Suriah di wilayah Deir ez-Zor pada September tahun lalu.
Rudal itu pertama kali terlihat di tangan Tentara Pembebasan Suriah (FSA), kelompok pemberontak moderat yang didukung Barat, pada 2013. Nampaknya, rudal tersebut kemudian jatuh ke tangan kelompok militan.
Jika rudal itu dirampas dari Iral, seperti yang diyakini beberapa orang, maka pertanyaannya adalah bagaimana rudal itu disembunyikan sehingga luput dari tim pengawas, baik setelah Perang Teluk 1991 dan sebelum invasi yang menggulingkan Saddam Hussein.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.