Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MSF: Wabah Ebola di Afrika Barat Tak Terkendali

Kompas.com - 23/06/2014, 21:38 WIB
ACCRA, KOMPAS.com - Epidemi ebola di sejumlah negara Afrika Barat seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone sudah tak terkendali sehingga membutuhkan upaya besar pemerintah dan badan-badan internasional agar tidak menyebar lebih luas. Demikian pernyataan yang disampaikan organisasi amal kesehatan Medecins Sans Frontieres (MSF), Senin (23/6/2014).

Pekan lalu Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah korban tewas akibat ebola di Afrika Barat sejak Februari mencapai 337 orang, menjadikannya wabah ebola paling mematikan sejak penyakit itu muncul pertama kali pada 1976.

"Penyakit ini tidak pernah muncul di kawasan ini dan warga lokal masih takut terkena ebola dan memandang fasilitas kesehatan dengan penuh curiga. Kondisi ini semakin membuat ebola susah dikendalikan," demikian MSF.

Di saat yang sama, lanjut MSF, ketidakpahaman warga akan bahaya penyakit ini membuat mereka tetap mengurus jenazah dan menghadiri pemakaman kerabat mereka yang meninggal akibat ebola.

"Akibatnya, mereka semakin rentan tertular penyakit yang disebarkan karena menyentuh korban atau melalui cairan tubuh," lanjut MSF.

Kelompok-kelompok masyarakat, pemerintah dan otorita keagamaan juga gagal mensosialisasikan skala epidemi itu sebagai akibat dari minimnya tokoh ternama yang mendorong "perlawanan" terhadap penyakit ini.

"Epidemi ini sudah di luar kendali. Dengan kemunculannya di lokasi baru di Guinea, Sierra Leone dan Liberia, maka potensi ebola menyebar ke wilayah lain semakin besar," kata Direktur Operasional MSF, Bart Jansen.

"Ebola kini tak lagi masalah kesehatan untuk Guinea. Penyakit ini sudah memengaruhi seluruh Afrika Barat," tambah Jansen.

Jansen mendesak agar WHO, negara yang terdampak dan negara tetangga mengerahkan lebih banyak sumber daya khususnya staf medis terlatih.

Sejauh ini MSF sudah merawat 470 pasien di mana sebanyak 215 di antaranya positif mengidap ebola. MSF kini masih beroperasi khususnya di wilayah tengah kawasan itu namun MSF mengatakan sudah mencapai batas kemampuannya.

Pasien ebola kini diidentifikasi di 60 lokasi di Guinea, Sierra Leone dan Liberia sehingga semakin sulit untuk mencegah menyebarnya wabah ini. Potensi kematian akibat terjangkit ebola mencapai 90 persen dan sejauh ini belum ditemukan vaksin atau obat penyakit ini.

Virus ebola biasanya menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, kulit melepuh dan lemas. Tahap berikutnya penderita mengalami muntah-muntah, diare dan pendarahan fatal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com