Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2014, 15:38 WIB
EditorEgidius Patnistik
LONDON, KOMPAS.COM - Inggris, Rabu (18/6/2014), mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah jet tempur Typhoon untuk mencegat tujuh pesawat militer Rusia yang terbang dekat sejumlah negara Baltik, saat ketegangan antara Barat dan Rusia terkait masalah Ukraina tetap tinggi.

Seorang pejabat NATO mengatakan, pesawat-pesawat Rusia itu bersenjata dan berada di sekitar wilayah udara NATO.

Pesawat-pesawat itu tidak mengajukan rencana penerbangan dan tidak menggunakan transponder mereka. Hal itu membuat pesawat-pesawat itu tidak terpantau pengawas lalu lintas udara sipil dan membahayakan keamanan lalu lintas udara komersial. Karena itulah NATO mencegat pesawat-pesawat tersebut, kata pejabat itu.

NATO bulan lalu menambah jet tempurnya yang berbasis di Baltik jadi tiga kali jumlah sebelumnya sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memperkuat pertahanannya di Eropa Timur setelah aneksasi Rusia atas Crimea. Inggris menyumbangkan empat pesawat Typhoon untuk operasi tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris, Rabu, mengatakan, pihaknya telah meluncurkan sejumlah pesawat Typhoon pada Selasa setelah empat kelompok terpisah pesawat Rusia itu terdeteksi di wilayah udara internasional dekat Baltik oleh pertahanan udara NATO. Pesawat-pesawat Rusia itu diidentifikasi sebagai sebuah pembom Tupolev Tu-22, empat pesawat tempur Sukhoi Su-27, satu pesawat Beriev A-50, dan sebuah pesawat angkut Antonov An-26.

Pesawat-pesawat itu tampaknya melakukan latihan rutin, kata pejabat itu. "Pesawat Rusia itu dipantau sejumlah RAF Typhoon dan dikawal dalam perjalanannya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah pesawat NATO yang berpatroli di Baltik telah berulang kali dikerahkan pada minggu terakhir dalam menanggapi munculnya pesawat militer Rusia. Kamis lalu, Latvia mengatakan sejumlah pesawat tempur NATO dikerahkan empat kali setelah total 16 pesawat militer Rusia terlihat dekat dengan wilayah udara negara itu.

Kantor berita lokal BNS mengutip Perdana Menteri Latvia Laimdota Straujuma pada Senin yang mengatakan bahwa peningkatan aktivitas pesawat militer Rusia merupakan "taktik intimidasi" dan demonstrasi kekuasaan Rusia. "Taktik yang sama digunakan juga di Ukraina dan di tempat lain," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com