Dua toko yang ditutup itu antara lain dua toko grosir Zad dan Seoudi yang dituduh bekerja untuk Ikhwanul Muslimin. Pemilik toko grosir Zad adalah salah satu pemimpin Ikhwanul, yaitu Khairat el-Shater, yang saat ini ditahan.
Sementara itu, pemilik toko grosir Seoudi belakangan dibebaskan dari tuduhan keterkaitan dengan Ikhwanul Muslimin, yang kini menjadi organisasi terlarang di Mesir.
Selain menutup sejumlah toko, aparat keamanan Mesir juga menyita sebuah buletin mingguan milik sebuah kelompok pejuang HAM dan menangkap dua aktivis organisasi itu.
Jaringan Informasi Arab untuk HAM menyatakan, kepolisian Mesir menyita 1.000 eksemplar buletin Wasla karena dianggap menjadi sarana penggulingan pemerintah.
Polisi juga menuding penerbit buletin itu juga terkait dengan kegiatan Ikhwanul Muslimin, meski selama ini Jaringan Informasi HAM Arab ini dikenal sebagai sebuah organisasi liberal yang juga kerap mengkritik Ikhwanul Muslimin.
Buletin Wasla sudah terbit sejak 2010, yang berisi kompilasi berbagai artikel dari blog dan media sosial untuk bahan bacaan warga senior Mesir yang tak terbiasa mengunakan komputer dan internet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.