Junta Militer Thailand Gratiskan Siaran Piala Dunia

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah militer di Thailand, Kamis (12/6/2014) memerintahkan lembaga-lembaga penyiaran untuk memastikan bahwa semua pertandingan Piala Dunia bisa ditonton secara cuma-cuma.

Hak untuk menyiarkan Piala Dunia di Thailand sudah dibeli perusahaan swasta dan junta militer akan membayar kompensasi jika pertandingan disiarkan melalui saluran-saluran televisi tidak berbayar.

Wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head, mengatakan menggratiskan siaran Piala Dunia adalah bagian dari upaya pemerintah militer mendapatkan simpati dari rakyat, yang banyak menentang  kudeta bulan lalu.

Junta militer bertindak setelah regulator telekomunikasi Thailand gagal dalam banding untuk membuat RS International Broadcasting, pemegang hak siar eksklusif Piala Dunia 2014, menayangkan seluruh pertandingan di televisi secara gratis. RS International sendiri merencanakan hanya menyiarkan secara gratis 22 pertandingan saja.

Pada Kamis ini, Komisi Telekomunikasi dan Penyiaran Thailand mengumumkan telah menyepakati pembayaran kompensasi sebesar 13 juta dolar AS sehingga RS bisa menyiarkan seluruh 64 pertandingan secara gratis.

Selain menggratiskan siaran Piala Dunia, pemerintah militer juga telah melakukan serangkaian kampanye seperti menggelar konser, potong rambut cuma-cuma, dan pemberikan akses layanan pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, militer menetapkan pagu harga bahan pokok, mensubsidi petani, dan menghidupkan kembali berbagai proyek infrastruktur ambisius yang dibatalkan oleh pemeritahan terdahulu dengan alasan terlalu mewah. Dari semua program ini Piala Dunia dinilai sebagai yang paling penting.