Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Perempuan Mengaku Diperkosa Sekelompok Polisi India

Kompas.com - 12/06/2014, 14:07 WIB
LUCKNOW, KOMPAS.com — Seorang perempuan India, Kamis (12/6/2014), mengatakan, dia telah diperkosa beramai-ramai oleh empat petugas di sebuah kantor polisi. Kasus itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan seksual di negara bagian Uttar Pradesh.

Perempuan itu mengatakan, dia pergi ke kantor polisi di distrik Hamirpur pada Senin malam untuk mengupayakan pembebasan suaminya. Ketika itulah dia diserang.

"Pada pukul 23.30 ketika tidak ada seorang pun di ruangan, pembantu inspektur membawa saya ke ruangannya dan memerkosa saya di dalam kantor polisi," kata perempuan itu kepada CNN-IBN.

Perempuan tersebut mengadukan serangan itu ke seorang perwira senior pada Rabu. Serangan itu diduga terjadi saat korban menolak untuk membayar suap demi membebaskan suaminya.

"Prosedur akan diikuti, korban telah membuat sebuah laporan dan yang bersalah akan segera ditangkap," kata Virendra Kumar Shekhar, seorang pejabat polisi Hamirpur.

Pembantu inspektur Balbir Singh mengatakan, sebuah kasus pidana telah diajukan terhadap empat petugas dari pos polisi itu.

Kasus tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian pemerkosaan dan pembunuhan mengerikan di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India. Menteri utama negara bagian itu, Akhilesh Yadav, kini berada di bawah tekanan politik terkait masalah penegakan hukum dan ketertiban di wilayah tersebut.

Akhir bulan lalu, dua gadis, berusia 12 dan 14 tahun, diperkosa beramai-ramai dan digantung di desa mereka. Mereka diserang saat pergi ke sebuah lapangan untuk membuang hajat pada malam hari karena mereka tidak punya toilet di rumah. Keluarga kedua gadis itu menolak untuk menurunkan mayat mereka dari pohon selama berjam-jam sebagai bentuk protes. Keluarga itu mengatakan, polisi gagal menindak para penyerang karena kedua gadis itu berasal dari kasta rendah.

Perdana Menteri India Narendra Modi, Rabu, mendesak semua politisi untuk bekerja sama dalam melindungi perempuan. Itu merupakan komentar pertama Modi terhadap masalah pemerkosaan sejak tragedi yang menimpa kedua gadis itu memicu kemarahan publik. Modi memperingatkan para politisi yang "memolitisasi pemerkosaan", dengan mengatakan bahwa mereka "bermain dengan martabat perempuan". Komentar Modi itu disampaikan pada pidato pertamanya di parlemen sejak meraih kekuasaan pada pemilu nasional bulan lalu.

India telah membuat undang-undang yang lebih tegas tahun lalu terhadap para pelaku kejahatan seksual setelah sebuah pemerkosaan beramai-ramai yang berujung kematian terhadap seorang mahasiswi di New Delhi pada Desember 2012, tetapi India gagal membendung gelombang kekerasan terhadap perempuan.

Masih pada hari Rabu, seorang perempuan usia 45 tahun ditemukan tergantung di pohon di Uttar Pradesh. Keluaga perempuan itu mengatakan, dia telah diperkosa dan dibunuh. Seorang polisi mengatakan, mereka telah menginterogasi lima pria terkait insiden itu, yang terjadi beberapa kilometer dari rumahnya di distrik Bahraich.

"Mereka (suami dan anaknya) telah menuduh bahwa perempuan itu, sebelum digantung di pohon, telah diperkosa dan dibunuh oleh orang-orang itu," kata seorang pengawas distrik Happy Guptan kepada kantor berita AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com