Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Seharusnya Para Korban Pemerkosaan Terus Dirundung Malu!"

Kompas.com - 11/06/2014, 02:28 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Bintang Hollywood Angelina Jolie dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyerukan perubahan penilaian tentang korban pemerkosaan dan juga para pelaku pemerkosaan. Mereka menekankan, para korban tak semestinya malu telah diperkosa karena yang seharusnya malu adalah para pemerkosa.

Jolie, Selasa (10/6/2014), menyatakan pendapatnya itu dalam konferensi tingkat tinggi global untuk mengakhiri kekerasan seksual dalam perang. Menurut dia, pesan tersebut harus terus digaungkan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan dalam pembukaan konferensi tersebut, bahwa hanya lelaki lemah dan tak memadai yang bisa melecehkan perempuan. Pernyataan ini langsung mendapat sorak-sorai dari orang-orang yang menghadiri pembukaan kegiatan tersebut, Jumat (6/6/2014).

Konferensi ini merupakan bagian dari kampanye dua tahun Jolie dan Hague sebagai duta PBB. Mereka telah mendatangi Bosnia dan Republik Demokratik Kongo untuk menemui para korban pemerkosaan selama perang.

Dalam pidato pembukaan konferensi tersebut, Jolie mengatakan, dia dan Hague bertemu dengan seorang perempuan yang sampai sekarang bahkan masih terlalu malu untuk memberi tahu anaknya bahwa dirinya dulu diperkosa. "Hari ini adalah untuk dia," kata Jolie.

Jolie lewat sambutan yang mendapatkan sambutan meriah itu mengatakan, "Kita harus mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa bukanlah aib telah menjadi korban kekerasan seksual. Rasa malu adalah untuk para pelaku kekerasan itu."

Bahwa pemerkosaan tak terelakkan dalam perang, menurut Jolie adalah semata mitos. "Tidak ada yang tak terelakkan. (Pemerkosaan) itu merupakan perang yang menyasar warga sipil. Ini tak ada hubungannya dengan seks. Ini semua soal kekuasaan," kata Jolie.

Jolie pun lalu bertutur telah bertemu para korban pemerkosaan termasuk di Afganistan dan Somalia. "Mereka semua sama seperti kita, dengan satu perbedaan penting saja," ujar Jolie.

"Kita hidup di negara-negara yang aman dengan dokter yang bisa kita datangi saat kita terluka, dengan polisi tempat kita berpaling saat kita diperlakukan salah, (sebagai) satu perbedaan penting itu." Jolie melanjutkan, "Mereka tinggal di kamp pengunggsi, di jalanan penuh bom, di daerah tanpa hukum dan perlindungan, bahkan tanpa harapan keadilan."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com