Mohammad Idris (64), ketua Dewan Imam dan Ulama Kenya ditembak di bagian perut saat dia tengah berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat subuh. Demikian dijelaskan Kepala Kepolisian Mombasa, Robert Kitur.
Sementara itu, komisioner wilayah Mombasa, Nelson Marwa mengatakan pelaku pembunuh Idris mengendarai sepeda motor dan langsung kabur setelah melaksanakan aksinya.
"Mereka menembak Idris di perutnya. Beliau dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit," kata Marwa.
"Almarhum adalah tonggak persatuan di antara masyarakan. Kepergiannya meninggalkan kekosongan," lanjut Marwa.
Idris adalah kepala Masjid Sakina, salah satu masjid terpenting di kota Mombasa. Menurut laporan media, kelompok radikal menuding Idris banyak membantu pemerintah. Idris sendiri pernah mengatakan nyawanya tengah terancam.
"Terjadi perebutan pengaruh di masjid Sakina, tempat di mana Idris seharusnya menjadi Sheikh. Perselisihan itu terjadi antara pendukung Idris dan kelompok radikal yang menentangnya," ujar Kitur.
Kematian Idris merupakan pembunuhan terakhir seorang tokoh pemimpin Muslim di Mombasa. Pada April lalu ulama garis keras Abubakar Shariff Ahmad, yang juga adalah rival Idris, tewas ditembak.
Shariff Ahmed alias Makaburi adalah pendukung Osama bin Laden. Ahmed bahkan merestui serangan ke mal Westgate, Nairobi tahun lalu yang menewaskan puluhan orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.