Saat penduduk berkumpul di tempat kejadian, bom truk diledakkan, Senin (9/6/2014).
Sehari sebelumnya, Minggu, paling tidak 17 orang tewas karena pemboman di kantor PUK dan gedung keamanan Kurdi di Jalawla.
Negara Islam di Irak dan Levant (ISIS) dilaporkan mengakui bertanggungjawab atas serangan hari Minggu dan Senin.
Kekerasan sektarian
Pemerintah Irak menyalahkan kelompok militan jihad, yang juga beroperasi di negara tetangga Suriah, atas peningkatan kekerasan sektarian.
Sekitar 800 warga Irak, termasuk 603 warga sipil, tewas karena serangan bulan Mei, menurut data PBB. Sementara tahun lalu jumlah yang tewas mencapai 8.860 jiwa.
Hari Sabtu pekan lalu, orang-orang yang diduga anggota milisi ISIS menyandera ratusan orang di Universitas Anbar di Ramadi.
Mereka semua diperkirakan dibebaskan karena serangan pasukan keamanan, tetapi hari Senin pimpinan dewan provinsi Anbar, Sabah al-Karhout mengatakan kepada para wartawan 15 anggotanya masih hilang.
Sebagian wilayah Ramadi, yang merupakan ibukota provinsi Anbar, dan sebagian besar kota di dekatnya, Falluja, dikuasai ISIS dan sekutunya sejak akhir Desember.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.