DILI, KOMPAS.com -- Timor Leste adalah salah satu negara yang memiliki tingkat perokok paling tinggi di dunia. Hampir dua pertiga orang terikat pada kebiasaan ini.
Menurut angka yang dipublikasikan jurnal Asosiasi Medis Amerika, 33 persen penduduk Timor Leste merokok tiap hari. Secara total, 66 laki-laki penduduk negeri bekas wilayah Indonesia itu adalah perokok—persentase tertinggi di dunia.
"Lebih banyak anak muda yang merokok tiap tahun, terutama anak laki-laki. Ini hal yang sangat serius," kata Dr Jorge Luna, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hampir setengah penduduk Timor Leste yang berusia di bawah 15 tahun dan permintaan berbagai jenis rokok barat kian meningkat.
Konsumsi rokok yang tinggi ini disebabkan banyaknya perkebunan tembakau dan murahnya harga rokok. Sebungkus rokok harganya kurang dari satu dollar AS dan warung-warung juga menjualnya per batang.
"Satu batang rokok harganya 10 sen, jika Anda membeli dua itu 20 sen, jika Anda membeli empat itu akan menjadi 25 sen," kata Luna.
Tembakau yang ditanam oleh para petani skala kecil untuk rokok yang dilinting sendiri bahkan lebih murah daripada merek ternama yang sering diimpor dari negara tetangga Indonesia.
Guru merokok di kelas
Kondisi itu diperburuk dengan sekolah-sekolah di negeri itu yang tidak menyediakan pendidikan kesehatan terkait bahaya rokok atau melarang rokok di lingkungan belajar mengajar.
"Saya menyaksikan guru merokok selagi mengajar di kelas," kata Luc Sabot, direktur lembaga amal di sana.
"Sistem sekolah tidak memiliki aturan sama sekali tentang penggunaan rokok," tambah dia.
Situasi itu membuat kekhawatiran akan dampak rokok pada anak-anak meningkat. Istri Perdana Menteri Timor Leste, Kirsty Sword Gusmao, mengungkapkan kecemasan ini.
"Perusahaan tembakau di Indonesia dan di mana pun menargetkan anak-anak muda dan menampilkan kesan keren sebagai faktor," katanya seperti dilaporkan Peter Taylor.
Beberapa di antaranya padahal masih berusia 10 hingga 11 tahun. Namun, industri tembakau selalu membantah perusahaan mereka menargetkan anak-anak muda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.