Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 "Pelajaran" dari Edward Snowden...

Kompas.com - 30/05/2014, 12:13 WIB

KOMPAS.com — Apa julukan yang tepat untuk Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat yang mengungkap praktik Pemerintah Amerika memata-matai warga negaranya, negara lain, dan tokoh internasional? Pengkhianat atau pahlawan? Analis sistem kelas rendah atau malah mata-mata yang terlatih?

Mempermalukan para petinggi pemerintahan Amerika dan kemudian berhadapan dengan tuduhan spionase, Snowden menggambarkan dirinya sendiri dalam sebuah wawancara di NBC, yang tayang pada Rabu (28/5/2014). Dia berkeyakinan bahwa langkahnya membuka dokumen praktik intelijen Pemerintah Amerika Serikat tersebut sebagai tindakan benar.

Wawancara dilakukan jarak jauh dengan Snowden berada di sebuah hotel di Moskwa, Rusia. Meski beberapa kali melakukan wawancara serupa, Snowden baru kali ini tampil di jaringan televisi yang berbasis di Amerika Serikat.

Berikut ini adalah 10 poin penting dari wawancara dengan mantan kontraktor NSA berusia 30 tahun tersebut sebagaimana dikutip dari CNN.

1. Arti pahlawan menurut Snowden

"Menjadi pahlawan bukan berarti memberikan prioritas layanan kepada pemerintah di atas segalanya," kata Snowden.

"Menjadi pahlawan adalah tahu kapan harus melindungi negara Anda, tahu kapan harus melindungi konstitusi Anda, tahu kapan harus melindungi semua warga negara Anda, dari pelanggaran dan gangguan musuh. Lawan yang dihadapi juga tidak harus negara lain."

Jawaban ini merupakan tanggapan tajam atas pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry yang lebih dulu bicara di NBC pada Rabu pagi.

Kerry menyatakan dalam wawancara itu, "Pahlawan tidak kabur ke Rusia. Mereka tidak mencari suaka ke Kuba. Mereka tidak mencari suaka ke Venezuela. Mereka berjuang di sini."

Dalam wawancara soal Snowden tersebut, Kerry menyebut mantan kontraktor NSA itu sebagai pengecut. "Dia adalah pengkhianat. Dia mengkhianati negaranya."

2. Snowden mengatakan dia dilatih sebagai mata-mata

Presiden AS Barack Obama pada tahun lalu menyebut Snowden sebagai peretas. Pejabat lain di pemerintahan Obama menyebut Snowden sebagai analis rendahan. "Itu menyesatkan," kata Snowden.

"Saya dilatih sebagai mata-mata dalam semacam pengertian kata itu secara tradisional," ujar Snowden. "Kadang aku bekerja menyamar di luar negeri, berpura-pura bekerja di bidang selain pekerjaan saya, bahkan menggunakan nama orang lain."

Menurut Snowden, pemerintahnya bisa jadi sekarang membantah hal tersebut. "Mereka mungkin membingkainya dengan cara tertentu, seperti "Oh, Anda tahu, dia cuma analis rendahan".

3. Rusia bukan tempat tujuan Snowden

Snowden mengaku dia sendiri pun terkejut sekarang "terdampar" di Rusia. "Saya tak pernah berniat berakhir di Rusia," kata dia. Snowden mengakui rencananya adalah pergi ke Kuba lalu ke kawasan Amerika Latin.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com