Pihak berwenang Pakistan mengatakan, istri pertama itu tewas enam tahun lalu.
"Saya ingin mengajukan lamaran kepada Farzana, jadi saya membunuh istri saya," kata Mohammad Iqbal, Kamis (29/5/2014), dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Zulfiqar Hameed, inspektur jenderal distrik kepolisian Punjab, mengatakan, putra Iqbal dari pernikahan pertama memberi tahu polisi tentang pembunuhan enam tahun yang lalu itu. Iqbal kemudian ditangkap tetapi kemudian dibebaskan dengan jaminan karena anaknya memaafkan dia, kata Hameed.
Putranya itu, Aurengzeb, yang berumur 20-an tahun, membenarkan pernyataan ayahnya kepada CNN. Dia mengatakan, ayahnya sempat satu tahun dipenjara.
Parveen, yang sedang hamil tiga bulan, dipukuli hingga tewas dengan batu bata pada Selasa lalu di kota Lahore oleh sekitar 20 orang. Para pelaku itu termasuk saudara laki-laki, ayah, dan sepupu Parveen sendiri, kata polisi. Polisi telah menangkap ayah Parveen dan sedang mencari para pembunuh lain. Jenis kejahatan model itu sudah lazim di Pakistan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah meminta menteri utama Punjab, Shahbaz Sharif, untuk menyampaikan laporan mengenai insiden tersebut. Nawaz Sharif menyebutkan pembunuhan itu "sama sekali tidak bisa diterima".
PBB memperkirakan 5.000 perempuan di seluruh dunia dibunuh oleh anggota keluarga sendiri setiap tahun dalam "pembunuhan demi kehormatan". Kejahatan itu dinamakan demikian karena tindakan para perempuan yang jadi korban dianggap telah membuat malu keluarga mereka. Namun, kelompok-kelompok advokasi perempuan mengatakan, kejahatan itu banyak yang tidak dilaporkan dan angkanya bisa mencapai sekitar 20.000 korban per tahun.
"Kebanyakan kejahatan terkait 'kehormatan' dapat ditelusuri ke sikap-sikap yang tidak fleksibel dan diskriminatif tentang peran perempuan, terutama terkait seksualitas," kata Rothna Begum dari Human Rights Watch (HRW). "Perempuan atau pasangan yang dianggap telah menimbulkan 'aib' bagi komunitas menghadapi kekerasan, yang kemudian dianggap sebagai sebuah contoh mengerikan bagi orang lain."
Kebanyakan pembunuhan demi kehormatan di Timur Tengah dan Asia Tengah terjadi di daerah pedesaan. Namun, serangan pada Selasa itu tidak biasa karena tragedi itu terjadi di depan umum di kota besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.