Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus: Imam Pelaku Kejahatan Seksual adalah Massa Setan

Kompas.com - 27/05/2014, 08:58 WIB

ROMA, KOMPAS.com -- Paus Fransiskus, Senin (26/5/2014), menyatakan, para imam pelaku kejahatan seksual adalah massa setan. Dia pun menyatakan toleransi nol bagi siapa pun di gereja Katolik, termasuk uskup, yang melecehkan anak-anak.

Berbicara kepada wartawan di pesawat yang membawanya pulang dari kunjungan ke Timur Tengah, Paus juga menyatakan akan menggelar pertemuan pertama dengan keluarga anak-anak korban pelecehan imam. Pertemuan dijadwalkan berlangsung di Vatikan pada awal Juni 2014.

Ketika ditanya apakah dia akan menindak uskup yang diduga melakukan pelecehan seksual, Paus Fransiskus menyatakan bahwa akan ada anak laki-laki tak berayah dan tak akan ada hak istimewa untuk anak-anak itu. Paus menambahkan, sekarang ada tiga uskup yang sedang dalam penyelidikan terkait dugaan pelecehan seksual.

"Pelecehan seksual merupakan kejahatan yang jelek seperti... karena seorang imam yang melakukan hal ini mengkhianati tubuh Tuhan.. Ini seperti massa setan," ujar Paus menggunakan frasa yang berbelit-belit untuk situasi yang mengguncang gereja tersebut selama setidaknya satu dekade terakhir. "Kita harus menghadapinya dengan toleransi nol," imbuh dia.

Menurut Paus Fransiskus, dalam pertemuan awal bulan depan dia akan menemui sekitar delapan keluarga korban pelecehan para imam. Pertemuan tersebut rencananya akan dihadiri pula oleh Kardinal Sean Patrick O'Malley dari Boston, kepala komisi yang dibentuk Vatikan untuk mencari solusi atas krisis ini.

Fransiskus berbicara kepada wartawan di dalam penerbangan pulang ke Roma selama sekitar satu jam. Dia mengatakan, pertemuan dengan para korban akan digelar selepas misa pagi. Bila pertemuan tersebut jadi digelar, maka ini akan menjadi pertemuan langsung yang pertama Paus Fransiskus dengan para keluarga korban sejak terpilih menduduki Takhta Suci pada Maret 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com