PARIS, KOMPAS.com — Operator kereta api Perancis, SNCF, baru menyadari telah memesan kereta api baru dengan ukuran yang terlalu besar sehingga kereta tersebut tidak bisa masuk ke dalam stasiun di sejumlah daerah di negeri itu.
Padahal, mereka sudah telanjur memesan 2.000 kereta api baru dengan harga sekitar 15 miliar euro atau sekitar Rp 237 triliun.
Wartawan BBC di Paris, Christian Fraser, mengatakan, ini adalah kesalahan yang memalukan bagi operator kereta api di Perancis.
Sejauh ini mereka sudah merugi 50 juta euro karena kesalahan itu dan menurut laporan wartawan BBC angka kerugian itu bisa naik lebih tinggi lagi.
Kereta yang lebih lebar ini tidak bisa masuk ke jalur karena batas antara jalur dan peron terlalu dekat. Demikian keterangan seorang pejabat terkait.
Untuk mengatasinya, pengelola terpaksa merombak ulang stasiun kereta sehingga kereta baru ini bisa lewat. Namun, hingga kini masih terdapat sekitar 1.000 jalur kereta yang harus ditata ulang.
Kesalahan terjadi karena operator kereta nasional RFF memberikan ukuran kereta yang salah kepada perusahaan pembuat kereta. Juru Bicara RFF mengatakan, mereka "menyadari masalah ini cukup terlambat."
Menteri Transportasi Frederic Cuvillier menyalahkan "sistem pengelolaan kereta api yang tidak jelas".
"Ketika Anda memisahkan operator kereta api dari perusahaan pembuat kereta api, inilah yang terjadi," ujar Cuvillier.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.